Tapak Tilas Kawah Ijen

Pemandangan Kawah Gunung Ijen
Bondowoso, Jawa Timur – Jalan-jalan pada liburan lebaran dapat dilakukan dengan mengunjungi berbagai obyek wisata. Salah satu diantaranya dengan mengunjungi Kawah Gunung Ijen yang ada di perbatasan antara Banyuwangi, Jawa Timur dan Bondowoso, Jawa Timur. Perjalanan ini dilakukan oleh kabaremansipasi.com bersama dengan Frank Huttman, turis asal Jerman dimulai jam 1 pagi memiliki makna yang sangat dalam.
Perjalanan menuju kawah yang sejauh 3 km tersebut ditempuh dengan durasi 2,5 jam dengan penuh kewaspadaan yang ekstra dikarenakan banyak kerikil yang berhamburan di sekitar perjalanan. Kawah yang memiliki ketinggian sekitar 2.779 meter di atas permukaan laut ini memiliki eksotika panorama yang menakjubkan.

Frank Huttman bersama dengan seorang pekerja tambang Belerang di Kawah Gunung Ijen
Dalam perjalanan, kami menyaksikan jalanan setapak dengan berbagai macam tikungan tajam sehingga diperlukan kewaspadaan yang ekstra. Kalau tidak, akan mengalami hambatan jatuh ke jurang. Tidak itu saja, kami melihat banyak pekerja yang bersiap-siap untuk menaiki Kawah Gunung Ijen yang terjal. Ada beberapa pekerja sedang bersiap-siap membawa bakul yang bakal memanggul belerang, ada pekerja memakai gerobak ditarik sampai ke tempat yang berisikan belerang.
Rata-rata belerang yang dibawa oleh pekerja bisa 30 kg. Bahkan, jika sang pekerja kuat dapat mengangkut 100 kg. Sebuah pekerjaan yang tidak mengenal lelah dan dilakukan setiap hari oleh para pekerja. Perjalanan menempuh 1 kali stop untuk beritirahat di pos 1 dimana para pekerja belerang berhenti untuk beristirahat sementara sebelum melanjutkan

Para Pekerja Belerang di Kawah Gunung Ijen Mengumpulkan Batu Belerang
perjalanan mereka ke bawah untuk mengantarkan belerang atau mengambil belerang.
Perjalanan kemudian dilanjutkan melewati beberapa tikungan dan cekungan yang tidak seberapa bahaya dan pada akhirnya kami sampai di Mulut Kawah Ijen. Tepat pukul 3 pagi Frank menuruni kawah Ijen dengan salah satu guide local mengunakan masker dari Guide local. Alhasil, setelah menapaki jalan yang berkelok sepanjang 1 jam, Frank menjumpai Blue Fire ( api Biru ) yang keluar dari mulut Kawah Ijen. Betapa indah dan mulia, kekayaan dari Blue Fire yang Tuhan berikan. Melalui Blue Fire ini, dapat dijadikan sumber mata pencaharian dari para penambang belerang yang memanfaatkan sumber daya alam ini.

blue fire Kawah Gunung Ijen
Setelah melihat Blue Fire Frank dan guide local menapaki jalanan yang dikelabuti dengan asap belerang yang menyesakan dan mengatakan pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja belerang ini merupakan pekerjaan yang sangat berat dan dilakukan setiap hari di lereng kawah Ijen. ”ini merupakan pekerjaan yang sangat berat dimana mereka harus mengangkut belerang dengan menanjak gunung yang memiliki ketinggian yang tidak beraturan, dan ini adalah tugas yang sangat berat sekali,”tandas Frank
Perjalanan kami tuntaskan dengan menuruni kawah dengan berhati-hati kalau tidak licin dan kami pasti bakal terpeleset. Perjalanan kami selesaikan dengan baik dan sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan untuk semalam di kawah Ijen. Luarbiasa keindahan dari alam semesta yang Tuhan berikan.
(Pet)
Thank you for the nice Post.
it was a good experience to go on the
kawah ijen. thx F. Huettmann