Suasana diskusi "Peran Anak Muda dalam Kerukunan Umat Beragama Melalui Teknologi Informasi" yang diadakan oleh KMK Universitas Airlangga Surabaya pada hari Sabtu lalu (21/10/2017)

Suasana diskusi “Peran Anak Muda dalam Kerukunan Umat Beragama Melalui Teknologi Informasi” yang diadakan oleh KMK Universitas Airlangga Surabaya pada hari Sabtu lalu (21/10/2017)

Surabaya – Peranan media bagi orang muda sangat penting. Dimana orang muda dapat mengaksesnya dimana saja kapan saja , dan dalam keadaan apa saja. Namun demikian, pengaruh dari media dapat memberikan konsekuensi positif dan negatif.

Positif manakala teknologi IT dapat digunakan untuk memberikan pemahaman baru tentang sebuah hal yang baru bagi masyarakat. Akan tetapi, media dapat menjadi bumerang bagi masyarakat manakala media itu dipandang dan digunakan untuk hal yang sangat destruktif dan melanggar akidah dalam masyarakat. Demikianlah yang diungkapkan oleh Kandi Aryani Suwito selaku dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga Surabaya pada acara diskusi “SINERGI” yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Airlangga Surabaya dalam rangka ulang tahunnya yang ke 25 pada hari Sabtu lalu (21/10/2017) di kampus B Universitas Airlangga Surabaya.

Kandi memaparkan materi dengan tema ‘Peran Anak Muda Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama melalui Teknologi Komunikasi’. Kandi mengatakan, di masa lampau sebuah tulisan dapat menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat dan peranan media dapat mempromosikan proyek kebangsaan masa kini. “Pada saat penemuan mesin tulis maka semua penulisan menjadi sesuatu yang sangat berharga dan yang paling signifikan pada masa itu tulisan dapat dijadikan proyek promosi sebuah bangsa,”imbuhnya

Di sisi lain, lanjutnya, saat masa teknologi sudah berkembang secara pesat saat ini, ada permasalahan – permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sehingga segala sesuatunya memiliki pengaruh terhadap daya tarik emosional. “Saat ini perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan ada sebuah perubahan yang sangat besar dalam membentuk opini publik. Ada sebuah post truth dimana sebuah keadaan daya tarik menarik emosional lebih berpengaruh dalam nenbentuk opini publik ketimbang fakta obyektif. Orang tidak lagi berpikir kritis kepada diri dan orang lain”tegasnya. Kandi juga menegaskan, untuk menggunakan media online dengan tujuan baik.

Pembicara kedua, Iman Passu Margando Hardiarto, dosen di Universitas Negeri Surabaya, mengatakan bahwa peranan orang muda harus menjadi pembawa damai dalam segala hal khsususnya ketika mereka bermedia sehingga tidak terjadi bias atau kerumpilan dalam masyarakat. “Kedamaian adalah dasar yang harus dibawakan oleh orang muda dalam menyampaikan pesan damai kepada masyarakat, untuk itu penting bagi orang muda mengadakan dialog – dialog yang mencari sikap toleransi di antara masyarakat,”kata Iman

Lain halnya dengan Soenarto, pembicara dari agama Buddha, mengatakan bahwa kegiatan Sinergi yang diadakan oleh KMK Unair ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep persamaan dan perbedaan konsep tentang bertoleransi. “Ajang Sinergi ini memiliki kekuatan yang sangat positif dimana umat agama dapat saling bersatu dan berkerjasama sebagai anak bangsa. Hanya dengan pemahaman konsep dari masing-masing agama yang benar dapat menunjang kehidupan bangsa yang lebih baik dan sejahtera,”kata Soenarto

(Pet)