Evert Van Steen (pria berbaju warna biru) memeluk Dasmiatun, ibu kandungnya

Surabaya – Bertemu kembali dengan keluarga tercinta adalah sebuah berkah yang sangat luar biasa dari Tuhan yang maha kuasa. Hal itulah yang dirasakan oleh Evert Van Steen. Berkat kegigihan, semangat dan ketahanan yang dimiliki Evert berhasil berjumpa dengan orang tua dan sanak keluarganya setelah berpisah selama 36 tahun sejak Evert kecil.

Evert berjumpa dengan orang tua aslinya Dasmiatun (66 tahun) di Kawasan Wiyung, Surabaya Barat. Ditemani dengan sajian makanan yang ringan dan enak ala Indonesia membuat perbincangan antar anak dan orang tua sangat santai dan penuh kebahagiaan.

Dasmiatun, ibu kandung dari Evert Van Steen, ketika ditemui oleh Kabaremansipasi.com pada hari Sabtu (28/10/2017) di kawasan Wiyung, Surabaya Barat

Dasmiatun, ibu kandung dari Evert Van Steen, ketika ditemui oleh Kabaremansipasi.com pada hari Sabtu (28/10/2017) di kawasan Wiyung, Surabaya Barat

Dasmiatun, ibu kandung Evert, kepada kabaremansipasi.com pada hari Sabtu (28/10/2017) mengisahkan bahwa keluarganya adalah keluarga yang kurang mampu dengan jumlah anak yang banyak. “saya dan suami saya berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan kami memiliki anak berjumlah 9 orang. Evert adalah anak kami ke 8 Saya sangat susah sekali dalam menjalani hidup ini. Perkerjaan Madiran, sang ayah, adalah seorang pedagang meracang biasa sejak tahun 1974 di daerah Simogunung Kramat Barat, Surabaya.” terangnya.

“Ceritanya, Evert diberikan kepada seorang polisi yang bernama Daslan. Setelah itu, kami tidak tahu keberadaan Pak Daslan itu karena ada yang mengatakan Pak Daslan pindah ke Madiun dan Malang. Setelah itu saya pulang ke kampung halaman karena anak-anak sudah dewasa dan mereka sudah berdikari,”kata Ibu yang berusia lanjut itu.

Saat ini, Dasmiatun sangat senang sekali bisa berjumpa dengan Evert. Dasmiatun berharap, jika sampai ajalnya, Evert tidak melupakan keberadaan keluarganya di Bojonegoro, Jawa Timur. “Saya berharap agar pertemuan ini bisa berlangsung lama dan jangan terpisahkan kembali antara saya dengan anak saya tercinta ini berserta keluarga besar”jawab Dasmiatun sembari menitikkan air mata saat diwawancarai oleh kabaremansipasi.com.

Bagi Evert, pertemuan ini sangat penting bagi hidupnya yang mencari sosok orang tua asli yang sangat dicintainya sejak lama. “saya sangat ingat sekali di kelas 6, saya mulai mencari jati diri dan bertanya-tanya dalam diri saya, saya ini berkulit sawo matang sementara orang tua saya berkulit putih. Mulai dari sekolah dan di rumah orang tua yang mengadopsi saya, saya mulai bertanya kenapa saya sangat berbeda dan apakah saya memilki kultur yang sama dengan orang Belanda. Pertanyaan ini, selalu terngiang bagi saya sejak itu dan saya mencari tahu siapa diri  saya ,”kata Evert yang ditemui oleh kabaremansipasi.com pada hari Sabtu (28/10/2017).

“Lalu, orang tua saya sangat terbuka menjelaskan bahwa saya bukan orang Belanda dan kamu adalah anak yang diadopsi dan berasal dari Indonesia,”jelasnya sembari mengutip pernyataan bapak yang mengasuh dirinya.

Kemudian, misi pencarian dilakukan oleh Evert dengan cara mengumpulkan semua dokumen – dokumen data adopsi yang dimiliki oleh orang tua asuhnya yang ada di Belanda. Selanjutnya, mengadakan kontak dengan beberapa  organisasi yang memiliki kompetensi untuk mencari orang –orang yang terpisah atau hilang. “Saya mencari informasi ke beberapa organisasi diantaranya VIOM yang merupakan organisasi yang dimiliki oleh pemerintah Belanda, Lalu saya juga mencari dan mengadakan kontak dengan organisasi Mijn Roots yakni organisasi yang bergerak dalam mencari orang-orang yang terpisah dari keluarga ”jelas Evert.

Pencarian yang dimulai dari Januari 2017 tersebut membuahkan hasil yang sangat menyenangkan, Ia akhirnya menemukan orang tua aslinya yang bernama Dasmiatun. Lewat tes darah dan pertukaran informasi yang akurat akhirnya menghasilkan pertemuan manis. “Akhirnya, saya menadapatkan kabar bahwa orang tua saya berada di Indonesia tepatnya di Bojonegoro. Lalu, saya diminta untuk melakukan test DNA dan alhasil 99,9persen sama dengan orang tua saya perempuan. Lalu mulai saat itulah saya mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan orang tua saya,”tutur pria yang berkerja sebagai IT Consultant pada sebuah perusahaan di Rotterdam, Belanda.

Saat pertemuan terjadi di Bojonegoro tepatnya di desa Banjar Seganten, Evert bercerita, pertemuan dengan keluarga besar terjadi diiringi dengan seruan tangis dan pelukan hangat dari keluarga besar sangat mengharukan.

Saat ditanya harapannya ke depan, Evert hanya menjawab, saya ingin agar keluarga saya tetap menjalin komunikasi dengannya walaupun jauh di sana. “saya sangat berharap bisa bersama –sama dengan mereka meskipun jaraknya jauh”ujarnya sambil memeluk Dasmiatun dengan erat seraya mengatakan bahwa ibunya tidak mau membiarkan anaknya pergi.

Jika anda kehilangan orang yang anda kasihi dan cintai kemudian mencari mereka seperti keluarga Evert, anda dapat menghubungi Infomencariorangtuakandung@gmail.com atau dapat menghubungi Anna di yayasan Caraka Mulia dengan nomer telepon 031-5630402

(Pet)