Siswa SD Negeri 3 Mojo Surabaya sedang menonton film Indonesia Satu untuk menumbuhkembangkan jiwa Nasionalisme

Siswa SD Negeri 3 Mojo Surabaya sedang menonton film Indonesia Satu untuk menumbuhkembangkan jiwa Nasionalisme

Surabaya – Meningkatkan semangat dan nilai-nilai persatuan dapat dilakukan sejak dini sehingga rasa kebersamaan sebagai anak – anak bangsa dapat ditingkatkan untuk mendukung dan mengembangkan Indonesia yang damai sejahtera. Inilah yang ingin ditekankan oleh SD Negeri 3 Mojo Surabaya dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73 melalui kegiatan nonton bareng film Indonesia Satu.

Film yang menggambarkan ibu, ayah dan anak-anak yang banyak tersebut diputar di aula SD Negeri 3 Mojo. Film ini menceritakan anak-anak negeri hidup rukun bersama dalam naungan Merah Putih. Namun, suatu ketika, kebersamaan mereka mulai diganggu dengan hadirnya seseorang yang memberikan hadiah yang menjadikan sebuah pertentangan dan persaingan. Alhasil, berbagai macam tantangan dan hambatan dengan berbagai hal yang tidak baik berhasil diatasi melalui semangat kebapakan yang dapat mengalahkan kebatinan orang-orang yang jahat. Film ini berdurasi 50 menit.

Menurut Soemarli S.Pd., MM., selaku Kepala Sekolah SDN 3 Mojo, film ditayangkan di sekolah ini bertujuan meningkatkan semangat kebangsaan dan persatuan diantara sesama anak-anak bangsa. ”Kami melihat film ini supaya dapat memberikan inspirasi patriotisme dan nilai-nilai nasionalisme sehingga dapat memberikan pencerahan baru,”kata guru yang mengatakan ada 300 anak yang nonton bareng ini.

“Ditambah lagi dengan pesan lainnya yakni anak-anak dapat memperhatikan satu dengan yang lain sehingga dapat memberikan wawasan dan kepedulian bagi Indonesia supaya tetap bersatu,”ujar guru yang pernah mengajar di SDN Dukuh Pakis Surabaya tersebut.

Di sisi lain, Sastra Harijanto Tjondrokusumo, penggagas Film Indonesia Satu, mengatakan, munculnya film ini karena sebuah keprihatinan sebagai anak bangsa yang melihat situasi dan kondisi dari beberapa anak bangsa yang kurang bersatu dan mau bergandeng tangan dengan yang lain. “sekarang ini banyak tokoh-tokoh yang ingin memperebutkan sesuatu dengan menghalalkan segala cara untuk meraih sesuatu. Artinya, cara berpikirnya sudah lain dari yang dicita-citakan pendahulu bangsa,”kata Ketua Persatuan Artis, Penyanyi, Pemusik, dan Pencipta Lagu Republik Indonesia bagian Jawa Timur itu.

“Harapan saya, film ini diputar supaya dapat memberikan dukungan dan semangat nilai-nilai keberbedaan yang indah dan itu seperti pelangi yang terdiri berbagai warna yang berjalan seiring dan bersama. Film ini diputar di sini merupakan momentum membangkitkan kekuatan yang sangat satu untuk satu Indonesia jaya,”imbuhnya

Sebelum film Indonesia Satu ditayangkan, ada juga kegiatan gerak jalan bersama, aksi sosial anak-anak untuk masyarakat Lombok, serta berkenalan dengan para artis Indonesia Satu

(Petrus)