Suasana Seminar Nasional dan Diskusi Interaktif "Dinamika Perpolitikan Nasional" pada hari Kamis (4/10/2018) di Universitas Negeri Surabaya

Suasana Seminar Nasional dan Diskusi Interaktif “Dinamika Perpolitikan Nasional” pada hari Kamis (4/10/2018) di Universitas Negeri Surabaya

Surabaya – Pemilu tahun 2019 mempunyai berbagai macam hal yang baru. Hal tersebut diungkapkan oleh Arief Budiman, Ketua Komisi Pemilihan Umum Republk Indonesia di sela-sela acara Seminar Nasional dan Diskusi Interaktif Dinamika Perpolitikan Nasional, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya pada hari Kamis (4/10/2018).

Arief Budiman mengatakan, “PEMILU ke depan melibatkan hal – hal yang luar biasa jumlahnya. Pertama, uangnya banyak dalam sejarah Indonesia, petugas penyelanggara PEMILU, Bawaslu, pihak kepolisian, saksi-saksi  partai, pemantau PEMILU dalam dan mekanisme dan metodenya baru mulai dari jumlah suara yang dipakai dari masing-masing yang akan dipilih, cara-cara konversi penghitungan suara serta suara yang dipilih memberikan makna,”kata Arief Kamis(4/10).

Lanjut, Arief, untuk pemilih pemula, dapat mengakses segala sesuatu dengan mudah lewat website yang ada mulai dari awal sampai dengan proses saat pemilih dapat mengakses ke bilik suara. “KPU memberikan akses yang semakin mudah, mulai dari calon pemilih, kampanye, dan semua kemudahan dapat diakses mulai sejak awal penghitungan dari TPS sampai dengan penghitungan akhir. Jadi, Pemilu ini merupakan tanggung jawab semua insan masyarakat bukan saja dari KPU. Kita saling membutuhkan dari berbagai pihak,”lugas Arief.

Menyinggung Gerakan Melindungi Hak Pemilih atau GMHP, Arif berpesan, KPU ingin semua warga masyarakat yang telah memenuhi syarat dapat didata segera sehingga tidak ada lagi yang tidak didata dalam Pemilu 2019. Jadi, tidak ada lagi orang yang bilang bahwa saya belum terdaftar melalui gerakan melindungi Hak Pilih. “Sehingga Pemilu 2019 semua orang sudah terdata dalam daftar Pemilh ,”jawab Arief

Sementara itu, Choirul Anam, Komisioner KPU Jawa Timur Divisi perencanaan dan data, menyemangati, untuk semua anggota masyarakat dapat memberikan masukan dan tanggapan pada Gerakan Melindungi Hak Pilih mulai tanggal 1-28 oktober 2018. “untuk KPU Jawa Timur sendiri  dengan GMHP (Gerakan Melindungi Hak Pilih) masyarakat dapat mengechek data mereka  di setiap Posko  kelurahan dan  kecamatan dan di KPU Kota atau dengan melihat di www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id sehingga dengan proses GMHP masyarakat dapat mengawasi dan berpartisipasi dalam data untuk menjadi Pemilih.

Harapan dari Choirul Anam pada PEMILU 2019 yakni PEMILU dapat menjadi berkualitas. “Berkualitas artinya semakin akurat, komprehensif, dan muktahir, tidak ada lagi pemilih yang kehilangan hak pilih. Dengan proses-proses GMHP, masyarakat dan peserta PEMILU diajak berpikir dan mengikuti dengan aktif mengawasi  proses PEMILU sehingga giat dan partisipasi dari masyarakat dalam Pemilu semakin meningkat,”terangnya.

(pet)