Bedah Buku Menembus Badai

Dr That T Ngo saat berbincang bedah buku Menembus Badai

Surabaya- Rasisme dan stigmatisasi adalah yang sangat menyakitkan bagi kaum minoritas. Kaum mayoritas menindas kaum Minoritas menyebabkan persatuan sebuah bangsa dapat runtuh atas alasan apapun.

Untuk itulah lewat perjuangan dan kerja Keras lewat berbagai daya dan upaya yang tanpa lelah dapat membuahkan hasil yang baik. Dr That T Ngo Phd, ahli enzim dunia, menceriterakan pengalaman hidup yang sangat menyenangkan dan tidak menyenangkan di indonesia kepada kabaremansipasi,”Dahulu pada tahun 1960an adalah masa kelam dimana kaum minoritas mengalami tekanan dan ketidaknyamanan menyebabkan saya untuk berpindah dari Jakarta ke Canada,”ungkapnya.

That menyelesaikan gelar Doktornya tanpa melalui Strata 2. Perjuangan dinegeri Orang dilaluinya dengan berkerja keras dan belajar dengan tekun.

“Saya mendengar bahwa orang tua saya tidak dapat mengirimkan uang keluar negeri akibat guncangan di Indonesia pada tahun 1960. Hal itulah yang menyebabkan saya berkerja paruh waktu di perpustakaan dan laboratorium untuk membiayai hidupnya sementara mahasiswa-mahasiswa asing lainnya yang lain dapat bersenang-senang diakhir Minggu,”tambah That

Usaha dan semangat yang tanpa menyerah dari Dr That T Ngo membuahkan hasil yang sangat manis.  Lewat tekad yang keras dan semangat bulat membuat  That menyelesaikan masa kuliahnya di Kanada dengan baik.”saya dapat menyelesaikan Strata 1 saya dengan baik, dan sayapun dapat melanjutkan Strata 3 tanpa melalui Strata 2, saya  dengan rekomendasi guru besar saya yang menyetujiui proposal penelitian saya,”kata That yang menyelesaikan pendidikan strata 3 tepat waktu

That saat ini sudah sempat mengelilingi dunia mulai dari Canada, Amerika, Australia dan Asia lewat dunia Bio Chemistry. That berharap bahwa generasi muda Indonesia tetap mencintai negara Indonesia dengan bergandengan tangan dengan semua anak-anak bangsa.

“Saya berharap semua kebijakan seperti tax amnesty dapat dimanfaatkan dengan baik. Semua orang harus membayar pajak. Semua orang juga harus memperhatikan lingkungan hidup dengan baik pun  memperhatikan kebersamaan dengan Bhineka Tunggal Ika,”imbuhnya

Sementara itu, Romo Baskara T Wardaya SJ, dalam buku Menembus Badai,  mengapresiasi buku menembus Badai, karena buku ini dapat memberikan semangat untuk generasi muda Tioghoa untuk terus mau berdamabhakti dan memiliki kecintaan bagi Indonesia. “Buku ini tidak hanya kaya akan informasi melainkan juga nilai-nilai kehidupan dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya. That menghimbau supaya orang-orang Tionghoa Indonesia memandang dan menghidupi Indonesia sebagai tanah air mereka sendiri,”tandas Romo Baskara

(Peter)