Anak-anak Kelas V SD Ciputra Surabaya melakukan parade topang pada hari Rabu (3/11/2016)

Anak-anak Kelas V SD Ciputra Surabaya melakukan parade topang pada hari Rabu (2/11/2016)

Surabaya- Mempelajari Tradisi dan kepercayaan yang ada di dunia dapat meningkatkan apresiasi, kebersamaan  dan rasa toleransi antar umat manusia. Jika ini dilakukan pada masa muda, maka dapat menangkal paham radikalisme dan terorisme sejak dini. Pengenalan tradisi dan kepercayaan dilakukan oleh Sekolah Ciputra Surabaya kepada siswa kelas 5 SD.

Ajang Summative Day Ritual and Tradition ini dimulai dengan parade Topeng yang mengelilingi kelas-kelas yang ada di lingkungan SD Ciputra. Suasana yang ramai penuh dengan tabuhan gendang diikuti oleh derap anak-anak yang memakai topeng memberikan suasana yang berbeda. Selanjutnya, mereka berhenti dan mengadakan aktifitas bersama (assembly) yang dimulai dengan mempertunjukan sendra tari dari beberapa bemua yang ada di negara-negara dunia diantaranya Indonesia, Eropa dan Amerika Bagian Selatan. Selanjutnya. aktifitas grup kelas mempresentasikannya kepada orang tua dan guru sebagai penilaian.

Salah satu kelompok mempresentasikan salah satu ritual di kelas

Salah satu kelompok mempresentasikan salah satu ritual di kelas

Joseph Budisusetya, Koordinator PYP 5 mengatakan, tujuan dari kegiatan ritual dan tradisi kali agar anak-anak ini dapat mengapresiasi dan memahami tradisi, kepercayaan dan ritual yang dapat diaplikasikan dari, untuk diri masyarakat, dan lingkungan sekitar. “Pada kegiatan ini, anak-anak dapat mempelajari kepercayaan dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat” kata Joseph di sela-sela acara pada hari Rabu (2/11).

Joseph menambahkan, kegiatan ini telah dipersiapkan dalam proses pembelajaran sebelumnya dengan menggandeng berbagai mata pelajaran yang ada di sekolah. “anak-anak  mencoba belajar dari ritual dan tradisi yang ada di masyarakat dengan pengamatan mereka dari beragam bidang studi pelajaran di sekolah. Lalu, mereka melakukan analisa terhadap  setiap kepercayaan dan ritual  dengan memiliki nilai-nilai di masyarakat, sehingga ditemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam ritual dan tradisi itu. Kemudian, mereka membuat role play dengan nilai-nilai yang sudah ada supaya dapat diaplikasikan dengan mudah,”ujar Joseph

Ia juga berharap anak-anak dapat sadar dan mengenal tradisi dan budaya dalam masyarakat sehingga timbul rasa untuk menghargai dan berbagi sebagai manusia. “keberagaman tradisi dan ritual yang ada di masyarakat saat ini dapat mereka pelajari dan digunakan oleh anak-anak untuk memahami dan menghargai sesama dengan baik,”singkat Joseph

Nadia Clara, siswi kelas V mengatakan, Role Play yang dipertunjukkan kali ini memiliki makna tersendiri untuk dapat menghormati orang lain. “saya melakukan  pertunjukan kali ini lumayan baik. Saya berharap dengan aktifitas ini saya dapat berkerjasama dengan orang lain semakin baik,”ungkapnya

Sementara itu, komentar Lenny Kwary, salah seorang  tua siswa kelas 5 mengatakan, pertunjukan  dari anak-anak kelas V sudah bagus. “saya merasa tariannya bagus khususnya tari kecaknya bagus. Saya melihat anak-anak berkolaborasi dengan baik satu dengan yang lainnya. Dan saya berharap, kegiatan ini dapat ditingkatkan ke jenjang yang lebih baik bagi siswa,”ujar Lenny

Di sisi lain, dari segi pembelajaran agama, Ustadz Iskandar S.Ag , Pembina Pendidikan agama Islam di Sekolah Ciputra mengatakan, dengan memahami kepercayaan dan tradisi yang ada di sekolah saat ini dapat meningkatkan pembelajaran keimanan serta untuk menghargai teman-teman mereka satu dengan yang lain. “Saya sangat setuju  dengan kegiatan ini. adanya variasi tardisi dan ritual yang berkembang dalam masyarakat Indonesia dan dunia maka anak-anak mendapatkan variasi kegiatan dalam proses belajar mengajar. Untuk itulah dalam sisi agama dengan saya mengharapkan anak-anak lebih beriman dalam mengikuti dan mempraktekan ajaran agama mereka masing-masing dengan baik,”tandasnya

(Pet)