Bert Van Willegenburg: Jangan Lupakan Sejarah!
Surabaya- Sejarah merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi semua elemen masyarakat. Karena lewat sejarah, generasi bangsa berikutnya dapat mengenal dan melestarikan kejadian yang terjadi di masa lampau dan digunakan sebagai pembelajaran di masa mendatang. Bert Van Willegenburg seorang pemerhati sejarah dari Belanda mengakui tertarik dengan sejarah Indonesia.
Bert Van Willegenburg mengadakan penelitian sejarah Indonesia di beberapa kota diantaranya Medan, Makassar, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Ambarawa. Bert yang adalah lelaki Indo itu mengatakan, kedatangannnya yang kedua di Indonesia untuk menyapa rekan-rekan IndoClub di Surabaya serta mengupayakan mencari koneksi keluarga dan kerabat yang hilang dalam peperangan dunia ke 2. “Saya datang di Surabaya karena saya memiliki banyak teman-teman di Surabaya. Dan saya ingin membantu teman-teman yang kehilangan hubungan sejarah keluarga yang meninggal pada perang dunia kedua di Asia khususnya Negara Indonesia,” ungkap Bert pada hari Sabtu (29/10/2016) di salah satu restoran di Surabaya Barat.
Bert sangat prihatin dengan keadaan orang-orang tua Indo saat ini karena rekan-rekan Indo sudah lanjut usia dan tidak ada generasi yang melanjutkan keberadaan Indo di masa datang. “saya tidak akan tahu tentang keberadaan dari rekan-rekan de Indo di masa yang akan datang. Karena teman-teman De Indo saat ini adalah generasi terakhir yang ada di Indonesia,”imbuhnya disela-sela pertemuan De Indo Srabaya.
“Saya mengaharapkan, agar ada regenerasi sejarah yang dapat dikenal oleh generasi muda tentang keberadaan De Indo sehingga kiprah mereka dapat mengenal dan memahami sejarah dari keluarga atau hal yang lainnya di Indonesia mapun di Belanda dari masa ke masa,”tuturnya.
Senada dengan Bert, Anton Eikema, salah seorang Indo di Surabaya, salut dengan kedatangan Bert ke Surabaya terutama meneliti tentang sejarah yang ada di Hindia Belanda tempo dulu dan pengaruhnya pada masa kini. “saya sangat salut dan bangga dengan kedatangan Bert sebagai sejarawan. Sejarawan yang meneliti sejarah setelah perang dunia kedua, yang meneliti Indo-Indo yang meninggal di Indonesia tersebut juga meneliti dampak-dampak yang diakibatkan perang dunia seperti bangunan-bangunan lama serta kegiatannya, dan berbincang orang-orang yang ada de Indo masa lalu dan masa akan datang. Sebagai hasilnya, Ia telah mencetak buku 7 ereveld di Indonesia dan sudah diberikan kepada Edy Samson, sejarawan kota Surabaya,”tandas Anton
Di sisi lain Anton juga mengharapkan agar kebenaran sejarah dibuka serta diteruskan kepada Generasi De Indo dimasa yang akan datang. “Saya berharap fakta sejarah dapat dibukakan dan diteruskan kepada generasi yang akan datang supaya sejarah jangan pernah dilupakan,”tukas Anton yang menyatakan bahwa Kumpulan De Indo saat ini adalah generasi terakhir.
Pendapat senada diungkapkan oleh Yan Ferdinandus, Sekretaris De Indo Surabaya. Yan Ferdinandus berkata bahwa kedatangan Bert memiliki maksud untuk memperhatikan sejarah yang terjadi Surabaya khususnya yang terjadi di laut Jawa. “Bert yang saya kenal adalah seorang pemerhati sejarah yang menelusuri sejarah perang di laut Jawa pada masa pendudukan Jepang terutama peristiwa Karl Doorman. Dan orang tua Bert sendiri adalah tentara di angkatan udara bagi belanda yang berjuang di laut Jawa saat melawan Jepang,”tutur Yan
Yan sangat mengapresiasi dengan kedatangan Bert kali ini karena ia mengupayakan pengungkapan sejarah akan teman-teman de Indo dan mempererat tali silahturami De Indo di Belanda dan Surabaya. “Om Bert ingin menghubungkan dan mempererat hubungan kerjasama anatar Belanda dan Indonesia khususnya sejarah orang-orang tua yang memiliki hubungan dengan peristiwa perang dunia ke dua di Indonesia khususnya di Surabaya,”singkatnya
Di sela-sela pertemuan De Indo, wartawan kabar emansipasi sempat bercakap-cakap dengan Shirley Nathalia Nannings ditemani oleh rekannya Lory Elionora Manangka untuk berbicara seputar kedatangannya di Surabaya. Shirley sangat senang bertemu dengan teman lamanya yang berada di de Indo Club khususnya dengan Lory sahabat kentalnya masa lalu. “saya sudah datang setiap tahun dan kali ini sudah kesebelas kali, setiap tahun pokoknya saya suka datang, sejak tahun 90’an,” ungkap Shirley yang ingin bertemu dengan kawan-kawan lama
Shirley mengungkapkan, Surabaya adalah kota yang sangat berkesan dan memiki pengalaman yang menyenangkan. “saya punya kenangan di masa muda dengan Lory dan teman-teman lama yang selalu ada keterbukaan dan tidak dapat dibandingkan, dan lain Surabaya memiliki sebuah kehangatan yang menyenangkan dengan teman-teman Belanda,”jawab Shirley yang menyukai makanan tahu tek, rujak Cingur ala Suroboyoan
Tante Shirley berkunjung ke teman-teman di masa lalu dan mengunjungi tempat-tempat di masa lampau mulai dari Jakarta, Bandung, Bogor, Bali, Selecta, Tretes. Harapan Shirley ke depan adalah tetap sukacita dan jangan repot terhadap kehidupan. “saya ingin bisa ke Indonesia dan bersenang-senang dan tetap sehat selalu kalau bisa 2 atau tiga kali untuk berkunjung ke Indonesia dalam setahun,”ujarnya dengan sumringah.
Mooi om te zien hoe indonesie en nederland nog altijd met elkaar verbonden zijn.