Jaringan Mahasiswa Pejuang Kota Surabaya Gelar Aksi Damai

Jaringan Mahasiswa Pejuang Kota Surabaya Gelar Konferensi Pers sebelum melakukan aksi damai pada hari Sabtu (24/12/2016)

Surabaya-  Keadaaan Indonesia akhir-akhir ini pada Bulan Desember, sempat memanas akibat sebuah Ormas yang berbasiskan agama melakukan sweeping di beberapa Mall di Surabaya atas nama sebuah Fatwa. Polemik keberadaan dari Ormas tersebut sempat menjadikan gejolak dalam masyarakat. Bagi kalangan mahasiswa di Jawa Timur, mereka sangat menentang adanya segala upaya kriminalisasi dan diskriminasi keharmonisan hubungan antar Umat Beragama. Gerakan Mahasiswa yang menamakan dirinya Jaringan Mahasiswa Pejuang Kota(JMPK) Surabaya  terdiri dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia(GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia(PMKRI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) mengadakan aksi damai menentang upaya diskriminasi dan intimidasi yang mengganggu Umat Beragama serta mengadakan bhakti Sosial di Taman bacaan Pendawa Surabaya Sabtu(24/12/2016).

Sebelum didakan aksi turun jalan, membagikan seruan tolak kekerasan dan diskriminasi antar umat agama, para mahasiswa ini mengadakan konferensi pers dengan mahasiswa yang berjumlah 100 orang di Gedung serba Guna PMKRI cabang Surabaya. Joseph Stenly Agung Jempanet, mewakili PMKRI, mengatakan bahwa aksi dari Ormas yang mengatasnamakan agama sudah inkonstitusional dan tidak memberlakukan kaidah hukum positif di Indonesia. “apa yang telah kita lihat di Media beberapa hari ini sudah sangat tidak konstitusional dan melanggar Hukum Positif di Indonesia sebab negara kita adalah negara hukum yang menghargai sesama manusia,”ungkap Stanley

Stanley menambahkan, lewat kegiatan dan dikaitkan dengan bulan suci kedua agama yang ada di Indonesia yakni kelahiran Nabi Muhammad dan Tuhan Yesus Kristus kita dapat menjalin rasa persaudaraan dengan sesama anak–anak bangsa dengan membagikan bingkisan.

“lewat kesempatan dua hari besar ini, maka kami dari Jaringan Mahsiswa Pejuang Kota Surabaya selain mengadakan aksi damai juga akan berkunjung ke taman bacaan Pendawa,”tambahnya

Seanda dengan Stenly, Bradley Yosua Naingolan dari GMKI Cabang Surabaya menyayangkan aksi –aksi dari Ormas yang menagatasnamakan agama karena sudah tidak lagi sesuai kaidah-kaidah yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“kami mengajak teman-teman seluruh elemen masyarakat bersatu untuk menolak aksi-aksi yang dilakukan oleh Ormas-ormas yang tidak memiliki dasar Pancasila. Kami sangat jelas meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tegas untuk menolak semua bentuk intimidasi dan kekerasan di bumi pertiwi ini apalagi mementingkan kelompok ataupun agama manapun,”ujar Ketua DPC GMKI cabang Surabaya

Selanjutnya, Farid Firmansyah, dari DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Surabaya, menambahkan, gerakan yang sudah dilakukan oleh teman-teman mahasiswa sudah dan terus-menerus berkolaborasi untuk mempertahankan Idealisme Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. “Kami terus menerus berkonsolidasi dengan berbagai  elemen  mahasiswa yang ada di dalam kampus dan di luar kampus guna menyampaikan aksi yang dilakukan oleh Ormas yang berdalil agama yang menekan masyarakat dan tidak sesuai dengan Pancasila. Hal ini terus-menerus dilakukan,”ungkap Farid

Aksi dilakukan dengan membagikan selebaran yang mengutuk tindakan-tindakan yang diakukan oleh Ormas Masyarakat yang inkonstitusional dan tidak menjadikan Pancasila sebagai falasafah negara kepada para pengendara bermotor di dekat Monumen kapal Selam, dan dilanjutkan ke taman bacaan Pendawa.

(Pet)