Sigit Raharja bersama anaknya saat menjual pentol Sosis Otak-otak di Jalan Dharmawangsa gang 7 Surabaya

Sigit Raharja (pria yang memakai baju putih) bersama anaknya saat menjual pentol Sosis Otak-otak di Jalan Dharmawangsa gang 7 Surabaya

Surabaya- Menjual Pentol ternyata tidak selalu berdampak buruk. Akan tetapi, dapat meningkatkan kesejahteraan manusia. Hal itu terbukti dari penjualan pentol yang ada di jalan Dharmawangsa gang 7 Surabaya. Di dalam gang tersebut terdapat penjual pentol yang bernama Sigit Raharja. Usahanya diberi nama Sosis Otak-Otak Bakar

Sigit Raharja menceritakan perjalanan usaha yang dimilikinya sejak tahun 2011. Sebelumnya, Sigit  adalah karyawan di salah satu rumah sakit Pemerintah kota Surabaya sebagai Cleaning Service pada tahun 2009. “semenjak tahun 2009 hingga tahun 2011 saya sudah berkerja sebagai cleaning service di Graha Amerta Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. Saya membersihkan ceceran darah yang terdapat pada lantai ruang operasi Rumah Sakit,”kata Sigit yang ditemui oleh Kabaremansipasi.com pada hari Minggu (22/1/2017).

Berkat usaha dan kerja kerasnya, ia pun menemukan jalan untuk mencari rezeki yang lain. Keluar dari Graha Amerta, pria ini memiliki ide untuk membangun usaha kecil dengan modal awal yang lumayan. “usaha yang saya mulai  dengan isteri saya dimulai sejak 2011 dengan modal 300 ribuan, dan sekarang dapat menghasilkan ratusan ribu rupiah dengan nama usahanya sosis otak-otak ,”ungkapnya

Aneka Sosis dan Pentol yang dijual oleh Sigit

Aneka Sosis dan Pentol yang dijual oleh Sigit

Usaha pentol yang dijual diantaranya Pentol Korea, Sempolan, “Semua produk pentol yang saya jual disini berasal dari pekerjaan tangan saya mulai dari Pentol korea, sempolan kecuali Sosis Otak-otak,”tambah Sigit.

Proses pembuatan makanan ini sangat mudah. “semua proses pembuatan dari makanan ini sangat cepat. Contohnya, Pentol Korea yakni pentol daging yang dilumuri dengan telur digoreng selama 3-5 menit. Selain itu, untuk sempolan bahan pembuatannya terdiri dari tepung kanji ditambah dengan daging ayam dan dimasukan dalam tusuk sate dan dibakar. Proses pembuatan sempolan membutuhkan waktu yang sangat singkat sekitar 3-5 menit” imbuh  Sigit.

“Sementara, Sosis Otak-otak adalah buatan dari pabrik dimana bahannya terbuat dari tepung kanji dan ikan yang diblender ditambah dengan ikan tenggiri,”tukas Sigit

Sementara hidangan yang menarik bagi anak-anak kecil adalah Kompolan. Pentol ini terbuat dari tepung yang dibentuk sedemikian rupa seperti kue manis yang ditambahi dengan taburan gula putih yang berbentuk salju. “makanan Kompolan merupakan jajanan yang sangat digemari anak-anak di kampung ini,” pungkasnya.

Anak dari Sigit Raharja berpose bersama pelanggan Sosis Otak-Otak Bakar

Anak dari Sigit Raharja berpose bersama pelanggan Sosis Otak-Otak Bakar

Beta Rahmadhani Setyo Utami, salah seorang anak yang senang dengan kempolan menyatakan kompolan sangat pas untuk dikonsumsi olehnya. “aku suka Kompolan karena bentuknya dapat kami buat sesuka hati kemudian kami dapat memakannya setelah digoreng,”ujar perempuan kecil ini.

Sigit berharap, usahanya dapat maju dan disukai oleh banyak orang yang jalan-jalan di jalan Dharmawangsa dan warga kota Surabaya lainnya. “saya sangat berharap hidangan ringan ini dapat dinikmati oleh semua kalangan baik tua dan muda. Dan hasilnya dapat meningkatkan kehidupan saya sehari-hari,” kata Sigit sambil tersenyum diakhir perbincangan

(Pet)