Perwakilan Organisasi Mahasiswa dari Kelompok Cipayung Surabaya Bersepakat Untuk Meneguhkan Nilai-Nilai Pancasila

Perwakilan Organisasi Mahasiswa dari Kelompok Cipayung Surabaya Bersepakat Untuk Meneguhkan Nilai-Nilai Pancasila

Surabaya- Selama beberapa bulan belakangan ini telah terjadi usaha untuk menggantikan Pancasila sebagai falsafah kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Mentalitas korupsi, kolusi dan nepotisme makin merajalela dimana-mana. Selain itu juga,aksi terorisme dan fanatisme  masih terjadi lagi. Hal-hal tersebut seakan-akan tidak memberikan jalan keluar bagi Indonesia untuk menghasilkan karya yang positif. Untuk itulah, perlu ada peneguhan kembali nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, Kelompok Cipayung yang terdiri dari GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), PMII (Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), dan PMKRI(Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) mengadakan halal bihalal dan diskusi dengan tema “Meneguhkan Nilai-Nilai Pancasila” pada hari Selasa (11/7/2017) di Surabaya.

Bradley Nainggolan, Ketua GMKI Cabang Surabaya, mengatakan bahwa semangat kepedulian sosial dan kebersamaan hendaknya ditingkatkan secara visioner mengenai Pancasila. “Dengan memiliki semangat kebersamaan dan kepeduliaan sosial dapat mengantisipasi perpecahan dalam kehidupan berbangsa Indonesia,”kata Bradley

“Bagi Umat Kristiani, kami sangat menghargai akan keberadaan budaya lokal dan itu harus dihormati oleh semua insan manusia. Di sisi lain, pada dasarnya Pancasila ini sakti karena sudah dapat menghargai dan menghormati hubungan dengan Tuhan serta menghargai keberadaan sebagai umat manusia yang saling mengasihi satu sama lain. Sehingga kepedulian dan gotong royong perlu terus-menerus didorong dalam kehidupan bermasyarakat,”imbuh Bradley

Sementara dari Katolik (PMKRI), Esrasdus dari PMKRI mengatakan bahwa masih ada pragmatisme dan stigmatisasi dalam lingkup atau ranah pendidikan. “Pendidikan hendaknya jangan dijadikan ajang stigmatisasi salah satu agama dan sebagai alat untuk menyampaikan ajaran satu agama saja. Melainkan, dapat meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia yang ada di bumi pertiwi Indonesia,”ujar Esradus saat acara halal bihalal dan diskusi tersebut.

Esradus menambahkan, Pancasila sebagai realitas yang harus dipahami secara mendalam karena ini adalah milik dan warisan yang harus dipertahankan sampai mati oleh semua rakyat Indonesia. “Pancasila bukanlah hanya sebuah pilihan. Melainkan dapat dan sudah sepantasnya menjadi tonggak atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang harus melindungi semua suku dan bangsa Indonesia selama-lamanya,”tambahnya.

Acara ini diakhiri dengan penanda tanganan Deklarasi Meneguhkam Pancasila oleh kelima elemen organisasi Mahasiswa tersebut.

(Pet)