Asian Youth Day 2017 : Puluhan Orang Muda Katolik Asia Belajar Mengenal Keragaman yang Multikultural di Bogor
Bogor, Jawa Barat – Keberagaman yang multikultural patut dikenalkan terus menerus kepada orang muda. Itulah yang akan dilakukan oleh agama Katolik kepada 2.000 Orang Muda Katolik se-Asia dari 29 negara (Filipina, Macau, Hongkong, Timor Leste, dan negara benua Asia lainnya yang tergabung dalam FABC) pada acara Asian Youth Day (AYD) 2017 mulai tanggal 30 Juli – 6 Agustus 2017 di Yogyakarta.
Ada 11 wilayah Keuskupan yang ada di Indonesia ditunjuk dalam perhelatan AYD 2017 ini yakni Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bogor, Keuskupan Bandung, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Malang, Keuskupan Denpasar, Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan Agung Makassar, Keuskupan Agung Pontianak. Para peserta AYD 2017 akan melakukan live in (tinggal di rumah umat Katolik) di Keuskupan-Keuskupan tersebut untuk belajar keragaman budaya, adat, suku, agama yang ada di Indonesia. Ada 3 rangkaian acara besar dalam AYD 2017 di Indonesia yakni Pre-event, Day’s in Diocese (kegiatan mengenal budaya umat Katolik setempat yang ada di gereja Katolik), dan Day’s in Venue (acara puncak AYD 2017 di Yogyakarta).
Salah satu acara pembukaan AYD 2017 dihelat oleh Keuskupan Bogor di Paroki Beatae Mariae Virginis (Santa Perawan Maria) Katedral Bogor pada Minggu sore (30/7/2017). Peserta yang mengikuti acara pembukaan berjumlah sekitar 74 orang (32 peserta dari Hongkong dan 42 peserta dari Filipina) dari Hongkong dan Filipina. Sedangkan, 63 orang dari Indonesia yang berasal dari OMK yang ada di Keuskupan Bogor.
Pembukaan diawali dengan acara ice breaking di aula Pusat Pastoral Keuskupan Bogor, Bogor, Jawa Barat. Setelah itu, dilanjutkan dengan misa yang dipimpin oleh Uskup Bogor Mgr. (Monseigneur — dibaca monsinyur) Paskalis Bruno Syukur OFM dengan didampingi oleh Uskup Emeritus Bogor Mgr. Michael Cosmas Angkur OFM, dan Uskup Filipina Mgr. Leopoldo beserta puluhan imam di Keuskupan Bogor. Sesudah misa, dilanjutkan acara makan malam bersama dan ditutup dengan perutusan para peserta ke rumah warga Katolik yang ada di wilayah Keuskupan Bogor.
Dalam khotbahnya di Misa Pembukaan AYD 2017 Keuskupan Bogor, Uskup Bogor Mgr Paskalis menekankan bahwa kaum muda khususnya OMK harus berani keluar berjumpa, menyadari peran, tugas dan tanggung jawabnya di masyarakat seperti yang diserukan oleh Paus Fransiskus. “Paus Fransiskus dalam AYD yang lalu mengatakan ‘Wake Up!’, Ayo bangunlah orang muda untuk berani keluar dan bergabung dengan masyarakat serta membuat lebih baik di masyarakat” kata Mgr Paskalis.
Hal senada juga disampaikan oleh Pastor Robertus Ari Priyanto, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor, yang ditemui seusai misa Pembukaan AYD 2017 Keuskupan Bogor. Pastor Ari (panggilan dari Pastor Robertus Ari Priyanto) mengatakan bahwa OMK harus berani berinteraksi dengan masyarakat jangan takut akan perbedaan budaya dan agama. “Sebagai orang muda, sebenarnya kita semua satu saudara baik yang beda agama maupun sesama agama jadi jangan takut akan hal kurang bisa menyesuaikan diri. Perbedaan itu hanya ‘pakaian’ yang ada di diri kita tetapi yang paling penting adalah keimanan kita kepada Tuhan” imbuhnya. Maka, dengan adanya tema AYD 2017 “Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia”, ujar Pastor Ari, diharapkan dapat mengembangkan rasa solidaritas serta kepekaan sosial kepada masyarakat yang multikultural.
Patut diketahui, Asian Youth Day adalah pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) secara berkala dalam kurun waktu 3-5 tahun diikuti oleh kurang lebih 30 negara Benua Asia yang menjadi anggota FABC (Federation Of Asian Bishop’s Conferences). Asian Youth Day di Indonesia kali ini merupakan penyelenggaraan yang ke tujuh kalinya. AYD ke-6 tahun 2014 diadakan di Daejeon, Korea Selatan. Dalam AYD ini, OMK se-Asia berkumpul untuk mengenal OMK se-Asia lebih akrab lagi, memperbaharui dan mendalami iman Katolik serta belajar memahami, mengenal keragaman yang multikultural antar negara-negara Asia.
(ric)