Dampak Sosial Media Bagi Generasi Millennial
Surabaya- Keseringan membuka sosial media saat ini sangat berpengaruh bagi generasi muda. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak dan manfaat yang ada bagi generasi muda. Itulah yang dibahas dalam acara seminar yang bertema Merdeka di Era Digital Bersama Generasi Millennial pada hari Senin (21/8/2017) di Gedung Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Seminar tersebut diadakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi.
Ditemui usai seminar, Irmasanthi Danadharta, S.Hub.Int. MA mengatakan, ada nilai plus dan minus dalam penggunaan internet bagi generasi anak muda saat ini. “nilai plus karena kaum muda atau generasi Y (Millennial) ini dapat memanfaatkan internet sebagai nilai-nilai positif dan pengembangan terhadap diri mereka dan sesama. Tetapi nilai minusnya, mereka dapat menggunakan internet ini sebagai wadah yang destruktif dan dapat menyesatkan,”katanya.
Tinjauan dari plus dan minus ini dapat berdampak bagi masyarakat, Irma mengatakan, sosial media dapat memberikan dampak bagi generasi muda. Penggunaan Internet harus dapat memberikan kebaikan bagi masyarakat dan kritis terhadapnya. “Pengguna Internet hendaknya tidak memakai sosial media yang hanya memberikan impresi saja tetapi dampak yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, sosial media memiliki dampak yang sangat luas bukan saja secara sosial tetapi ada faktor psikologis, juga selalu tetap kritis terhadap berita –berita atau konten-konten yang berkembang di dunia maya,”ucap dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus Surabaya tersebut.
Di lain pihak, Ebenhaezer, Sekretaris Jendral Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya menyebutkan, Indonesia saat ini sampai tahun 2035 adalah bangsa yang memiliki momen yang emas dan penggunaan internet saat ini memiliki dampak yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari. “Ke depannya, bangsa Indonesia memiliki angkatan kerja yang sangat produktif. Lain halnya dengan Jepang, Jepang mengalami kemerosotan dalam angkatan mudanya karena angaka kelahiran yang sangat rendah. Untuk itu, ini adalah sebuah kesempatan dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas yang ada dalam masyarakat,”kata pria yang sehari-hari disebut Eben.
Di sisi lain, Eben menyorot Millennialis Generation adalah orang-orang muda yang mampu memberikan perubahan-perubahan kritis dalam berbagai bidang yang ada. “Generasi Millennial adalah generasi yang pop culture, libertarians, dan toleransi. Untuk itu, mereka sangat antisipatif dalam mengadakan perubahan yang ada di dalam komunitas mereka baik dalam berbagai bidang kehidupan. Akan tetapi, generasi Millennial bisa dikatakan generasi yang tidak cerdas karena tidak mau untuk membaca buku,”jawab Eben.
Solusi yang tepat terhadap perkembangan sosial media saat ini, adalah tetap bertindak kritis dan berani menyatakan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada lalu membagikannya kepada masyarakat. “untuk mengantisipasi banjirnya informasi, masyarakat dapat berpikir kritis terhadap semua Informasi yang masuk. Jangan percaya dengan semua media, tetapi mulai dengan sikap skeptis dan kritis dalam memahami semua berita yang berkembang. Kedua, gunakan media untuk menyatakan kebenaran yang terjadi di masyarakat dan selanjutnya mampu memproduksi media itu,”tutur Eben.
Eben berharap, ke depannya AJI Surabaya dapat mengembangkan gerakan-gerakan literasi sosial media ke sekolah-sekolah sampai dengan kampus sehingga mereka dapat melek teknologi dan ilmu pengetahuan. “AJI Surabaya membangun gerakan-gerakan literasi mulai dari tingkatan SD sampai dengan Perguruan Tinggi sehingga mereka dapat melek akan teknologi. Targetnya, Sekretariat AJI dapat digunakan sebagai Rumah Literasi yang dapat membangun generasi yang melek akan teknologi,”ungkap Eben
(Pet)