Para tokoh - tokoh masyarakat dari Sapta Dharma di acara Majapahit Grand Movement, Convention Hall Tunjungan Plaza Surabaya, hari Jumat (25/8/2017)

Para tokoh – tokoh masyarakat dari Sapta Dharma di acara Majapahit Grand Movement, Convention Hall Tunjungan Plaza Surabaya, hari Jumat (25/8/2017)

Surabaya – Para tokoh agama dan masyarakat di Surabaya mengikuti ajang Majapahit Grand Movement yang diadakan pada hari Jumat (25/8/2017) di Convention Hall Tunjungan Plaza Surabaya. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan keberagaman yang ada di Indonesia dan informasi sejarah zaman Majapahit.

Ditemui di Majapahit Grand Movement, Saifullah Yusuf sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, ajang MGM (Majapahit Grand Movement) ini sangat baik dan patut  diikuti untuk pengembangan kekuatan Kebhinekaan di Indonesia. “Acara tersebut memiliki pesan menjaga keragaman dan kegotongroyongan, peningkatan nasionalisme dengan upacara di dalam mall, dan pembinaan UMKM yang tersebar di Jawa Timur”kata Gus Ipul, panggilan akrab dari Saifullah Yusuf.

Gus Ipul menambahkan, peran serta tokoh masyarakat dan agama dalam Pemilu sangat dibutuhkan di Jawa Timur dalam menangkis radikalisme. “Jawa Timur masih dalam situasi dan kondisi yang aman. Ini dikarenakan peran aktif dari tokoh masyarakat dan agama yang ada di Jawa Timur,”tutur Gus Ipul  Jumaat(25/08) di Tunjungan Plaza Convention Hall

Dilain pihak, Paulus Soegi Alam, Pendiri dari Majapahit Grand Movement dan Kesatrian Majapahit mengatakan Kegiatan ini karena Jaman Majapahit memiliki kelebihan-kelebihan yang baik. “Kegiatan yang diadakan hari ini memiliki tema Majapahit Grand Movement karena kami mempelajari hal-hal yang baik dimana Kerajaam majapahit dapat memperluas, mempengaruhi dan mempersatukan wilayah Nusantara yang dapat dikembangkan bangsa Indonesia,”kata Paulus.

Paulus menambahkan, pada moment ini adalah momen dimana masa keemasan bangsa mengharapkan semua generasi bangsa harus sadar untuk meningkatkan semangat. “Majapahit Grand Movement, kegiatan Ini dikatakan Grand yang adalah baru dengan pembaharuan. Dan pesan khusus kita sebagai bangsa Indonesia yakni memberikan hal – hal warisan yang terbaik bagi anak cucu kita. Dengan mimpi Kesatrian Majapahit perlu digelorakan untuk  menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang terbaik diantara bangsa-bangsa,”tambah Paulus

Dalam kegiatan ini terdapat 170 stand yang berasal dari beragam institusi mulai dari stan enam agama yang ada di Indonesia, UMKM Jawa Timur, serta lembaga-lembaga pemerintahan seperti BNN, KOMNAS Perlindungan Anak, dan lain-lain. Pada kesempatan yang berbeda, beberapa stan yang mendukung acara Majapahit Grand Movement memberikan semangat yang positif akan ajang yang baru pertama kali diadakan di kota Surabaya itu.

Sementara itu, dari perspektif agama Hindu, J.M I.K Sedana S.Ag. MPd.H mengatakan bahwa berbicara tentang masalah Majapahit dan track history dari Majapahit sungguh mempunyai konsep yang sangat mulia. “Melalui ajang ini dapat mempersatukan semua bangsa dan konsep yang dinamakan kebersamaan. Walaupun kita beda, tetapi kita satu. Karena kita berasal dari atas dan kita ini adalah satu” ungkap Panditia Pura Agung Jagat Karana Surabaya itu.

“Untuk itu kita harus melestarikan lingkungan dengan baik, dimana semua insan manusia dapat sadar bahwa kita satu dengan yang lainnya. Setiap manusia saling membutuhkan dan bersaudaura”jelasnya

Di tempat lain, Bradley Nainggolan, Ketua Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Surabaya mengatakan, acara ini membuat masyarakat semakin sadar akan keberagaman masyarakat yang plural akan suku, ras dan agama yang ada di Indonesia. “Ajang ini sangat bagus dimana masyarakat dapat mengetahui keberagaman masyarakat Indonesia berserta dengan entitas yang ada di dalamnya”kata Bradley

Soegiharto Kartohadi selaku konsultan kehidupan yang ada di acara MGM mengatakan, Indonesia tambah maju dan semua gerakan radikalisme harus dilawan. “Saya melihat Indonesia itu cerah dengan pemerintahan Joko Widodo, maka memang harus dilawan semua gerakan separatis dan radikal yang mau menggerogoti Pancasila dan UUD 45,”singkat Soegiharto.

Rebecca Louhanapessy Tumakka selaku perwakilan stan BPK Gunung Mulia Surabaya  berpendapat bahwa kegiatan ini sangat baik dalam mengembangkan budaya dan karsa bangsa Indonesia. “saya sangat sepakat dengan kegiatan ini karena dapat meningkatkan kekuatan budaya dan nilai-nilai kebangsaan sehingga dapat menciptakan perdamaian yang sejati di masyarakat Indonesia dan hal ini juga salah satu didapatkan lewat buku-buku Indonesia yang selalu update dan tidak kalah menarik dengan karya ciptaan bangsa  asing,”jelasnya.

(Pet)