Sapta Darma Semampir : Berbagi Tanpa Harus Pamrih
Surabaya – Perasaan saling menolong, berbagi dengan sesama adalah perbuatan yang berbudi luhur yang dikembangkan dari masa ke masa. Lebih-lebih jika dilakukan dengan sepenuh hati tanpa pamrih seperti yang dilakukan oleh Sapta Darma Semampir Surabaya melalui pengobatan terapi kesehatan. Sapta Darma merupakan aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara berbagi melalui terapi kepada beberapa orang yang mengalami masalah dengan kelemahan dan penyakit di dalam tubuh. Kegiatan terapi kesehatan yang dilakukan oleh Sapta Darma Semampir, Surabaya diadakan untuk memeriahkan Lustrum ke 7 Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya.
Mardikin, selaku pembina di Sapta Darma Semampir mengatakan, ”kegiatan kemarin (30/4/2018) bertujuan, memberikan pertolongan bagi mereka yang mengalami kelemahan dalam badani. Seperti Mas ini sudah diterapi sama saya dan dapat merasakan hal-hal yang baik dalam tubuhnya,sehingga orang lain yang datang dapat mengalami kesembuhan,”kata Mardikin ketika ditemui di sela-sela kegiatan.
Lanjutnya, kegiatan ini juga memberikan semangat baru bagi mereka yang datang dimana mereka yang rasa badan lemah dapat disembuhkan dengan cara tradisi asli budaya Indonesia. “saya berpendapat, dengan kegiatan ini masyarakat yang datang dapat sembuh dengan baik,”imbuh Mardikin.
“Berbagai penyakit sudah dapat lenyap karena mereka mau membuka hati mereka untuk sebuah pengungkapan pasrah untuk merasakan kesembuhan yang baik terjadi,”tandas Mardikin
Kurang lebih ada 80 orang yang sudah masuk di stan pengobatan terapi Sapta Darma untuk merasakan relaksasi dengan Mardikin dan ke 5 temannya. “saya dengan teman-teman start pagi ini mulai dari jam 9 sampai jam 12 siang untuk memberikan terapi menyelesaikan beberapa penyakit”jelas Mardikin.
Besar harapannya dari pengobatan yang dilakukan ini kepada semua kahalayak yakni menjaga dan melestarikan budaya bangsa dan negara ini sejak awal. ”Sapta Darma usianya sudah ratusan tahun yang muncul dari bumi pertiwi ini. Ke depan, diharapkan lewat terapi ini mereka dapat juga menyampaikan kepada masyarakat untuk dapat menjaga dan memelihara sehingga identitas bangsa tidak punah di panggung dunia masa kini,”pesannya diakhir perbincangan bersama kabaremansipasi.com.
(Pet)