Foto Bersama dengan Anggota Forum Beda Tapi Mesra seusai acara Halal Bihalal dan Silahturahmi pada hari Selasa (17/7/2018)

Foto Bersama dengan Anggota Forum Beda Tapi Mesra seusai acara Halal Bihalal dan Silahturahmi pada hari Selasa (17/7/2018)

Surabaya – Kerukunan antar umat beragama perlu dilestarikan terus menerus. Salah satu caranya yaitu,Forum Beda Tapi Mesra (FBM) Surabaya mengadakan pertemuan Halal Bihalal dan Silahturahmi kebangsaan di Gereja Pondok Daud Surabaya pada hari Selasa (17/7/2018). Turut hadir dalam acara ini adalah perwakilan tokoh agama anggota FBM.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta saling bersalam-salaman dengan semua anggota. Selanjutnya, pembukaan silahturahim dibuka oleh Pdt. DR. Sudi Dharma. Dalam pesannya, Sudhi Dharma, bersyukur dengan berkumpulnya tokoh-tokoh agama dan sangat senang sekali dengan adanya kegaitan yang mendukung terciptanya kedamaian dan harmoni. “kita adalah bangsa yang memiliki semangat kebhinekaan lewat forum ini yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal satu dengan yang lain,”kata Ketua Umum BAMAG Jawa Timur.

Di sisi lain, KH Ahmad Suyanto, Ketua Forum Beda Tapi Mesra  mengatakan halal bihalal mempunyai makan yang sangat dalam.”Halal bihalal sangat tepat. Baru 2 minggu kita dihadapkan pilkada. Kita saling berbeda dalam hak pilih, tapi kita masih tetap satu untuk memelihara kebersamaan,”ungkap KH Ahmad Suyanto.

“Silahturami memiliki 4 hal diantaranya karena kita keturunan adam dimana kita tdk boleh berkelahi. Beda itu fakta dan mesra adalah keharusan dan saling berangkulan. Ada miniatur Indonesia di sini (diri masing-masing,red.). Tidak ada Indonesia kalau satu dengan lain tidak terpenuhi. Penyamaan visi dan misi,”imbuhnya. Lanjutnya, Silahturami jasmaniah yakni saling salaman. Hal ini sebagai tanda mempereat satu dengan yang lain. Silahurami batiniah, saling mendesain kebersamaan untuk memajukan NKRI.

Angganita Thyssen, salah satu peserta muda di acara Halal Bihalal dan Silahturahmi Kebangsaan, mengaku senang dan bangga bisa datang ke acara ini, serta berharap agar generasi muda menjaga kedamaian dan persatuan NKRI. “Forum Beda Tapi Mesra dimana ada lintas agama dengan visi dan misi yang mempererat anak-anak bangsa dalam kebinekaan. Sebagai anak muda saya berharap mari kita sama-sama mempererat tali kemesraan,”kata Pjs sekretaris cabang Gerakan Mahasiswa Kristen cabang Surabaya tersebut.

Dalam pertemuan ini juga membahas tiga program unggulan dalam pemberdayaan manusia. Diantaranya: desa tematik oleh Budiyono, pemberdayaan jambu Kristal dan blimbing di beberapa daerah di Jawa Timur. “Kami ingin melakukan karya desa tematik karena sebuah keinginan yang kuat untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara. Sebagai keuntungannya, masyarakat dapat menikmatinya. Lokasi desa mojopuro bunga gresik ditanami blimbing dan jambu kristal. Jombang dan Trawas akan ditanami durian” papar budiono.

“Sebagai contoh Desa tematik ini karena FBM punya modal 1 desa 1buah maksimum 2 buah. Karena kita punya pembina bapak Tirto. Karena bibit durian dari beliau. Dan ada 800 bibit durian,”semangat Ahmad Suyanto

Di samping itu, terdapat pembicaraan mengenai rencana kegiatan anak muda yang berjudul Jambore Pemuda. Aminuddin selaku kordinator Jambore Pemuda mengatakan, pentingnya untuk bersatu dan saling bertoleransi dalam melayani sesama. Untuk itu diperlukan sebuah wadah dalam memfasilitasi kaum muda. “Rekan-rekan generasi muda serta gerakan mudanya yang akan membawa jambore pemuda lintas agama. Bahwa kondisi dan situasi sebagai pelayan umat untuk bersatu hati dengan semua yang ada di dalam” kata Gus Amin panggilan dari Aminuddin pada saat acara itu.

Gus Amin berharap, kegiatan ini akan diikuti 100 orang selama 3 hari ini di bulan Oktober guna mempererat umat beragama. “Youth Indonesia for peace. Kegiatan jambore lintas agama yang akan melahirkan agen-agen persatuan antar umat beragama. Akan ada 100 anggota dari lintas agama untuk menikmati acara selama 3 hari mendekati hari Sumpah pemuda.” harap Gus Amin. Direncanakan akan ada ikrar bersama.

Di bidang media, Robert Siregar merencanakan akan membuat program yang dikomandokan oleh John Purnomo untuk menerbitkan Majalah Mesra. “Majalah Mesra, direncanakan terdapat 36 halaman dan Buletin pada hari jumat sebagai sekilas bagi antar umat beragama,”ungkap pria asal Batak itu

(Pet/Beny Khaer )