Syukuran Lintas Agama dalam Perkumpulan Doa Lotus
Surabaya – Mempererat toleransi antar umat beragama terus dilestarikan. Salah satu pelestariannya berupa mengadakan acara doa bersama demi kemajuan bangsa Indonesia yang digelar oleh Perkumpulan doa Lotus bersama dengan tokoh-tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Beda Tapi Mesra. Acara yang diadakan di Jalan Pandegiling no 320 Surabaya pada hari Kamis (19/7/2018) tersebut juga diselingi acara makan bersama untuk menambah keakraban antar warga Pandegiling dan anggota Forum Beda Tapi Mesra (FBM).
Acara yang dihadiri oleh 60 orang itu diawali dengan sambutan oleh KH Ahmad Suyanto selaku Ketua Forum Beda Tapi Mesra. Dalam sambutannya ditekankan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan antar umat beragama supaya tetap guyub dan rukun dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
Di sisi lain, Hanandi Soeardjo, selaku tuan rumah dari perkumpulan doa Lotus ini mengatakan, perkumpulan doa ini diadakan untuk membangkitkan kebersamaan dalam doa dan keprihatinan sosial yang mampu memberikan dampak kepada sesama tanpa membedakan suku, ras dan agama. “Perkumpulan doa lotus ini terdiri dari berbagai agama yang bertujuan untuk membantu kepada umat manusia dengan tidak memebedakan satu dengan lainnya. Sebagai contoh jika ada orang yang tidak mampu meninggal dan tidak mempunyai uang maka kami akan siap membantu dan menolong yang tidak mampu”kata Hanandi di sela-sela acara.
Perkumpulan doa Lotus ini juga memberikan dukungan anak-anak yang kurang mampu tetapi mereka memiliki talenta yang baik. “jika ada anak-anak yang tidak mampu maka mereka akan dibantu dan difasilitasi dengan baik, jika mereka dapat melukis dan bermain music maka kami akan membantu mereka dalam pengembangan minat dan bakat mereka dalam bermusik,”tambahnya
Selain Perkumpulan doa Lotus, Robert Siregar selaku ketua 1 dari Forum Beda tapi Mesra(FBM) menambahkan, “menurut saya, persekutuan lintas agama adalah bentuk kebersamaan dan kehidupan saling melayani tanpa melihat siapapun dalam berbagai strata sosial apapun. Sebagai contoh orang-orang tua yang saling mendukung dan terpenting melayani,”kata pria asal Batak ini.
Terkait dengan pengembangan FBM dalam kehidupan sehari-hari, Robert menyarankan, FBM memiliki visi dan misi untuk mendukung keberadaan dan kebersamaan dalam keberbedaan baik dalam segala bidang dengan mendukung program pemerintah. “jadi FBM bukan hadir di satu tempat saja, melainkan berada dimana-mana. Kehadiran FBM dapat memberikan semangat setiap insan dalam berpartisipasi yang positif dalam semangat toleransi dan kebersamaan yang mewarnai kehidupan bangsa dan negara dalam pelbagi bidang kehidupan,”tandas pendeta itu.
Syukuran Lintas agama ini diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama dengan seluruh patisipan yang hadir.
(Pet)