Jonatan Christie saat mini talkshow dengan beberapa wartawan dan penggemarnya di SDK Antonius Jakarta Timur pada hari Minggu (2/9/2018)

Jonatan Christie saat mini talkshow dengan beberapa wartawan dan penggemarnya di SDK Antonius Jakarta Timur pada hari Minggu (2/9/2018)

Jakarta – Asian Games 2018 telah usai, Indonesia meraih 31 medali emas dimana salah satunya diraih oleh pebulutangkis Indonesia Jonatan Cristie. Jonatan Cristie percaya kemenangan yang dimilikinya tidak mudah butuh kerja keras dan doa. Hal tersebut salah satu yang diungkapkan olehnya saat mini talkshow di halaman sekolah SD SMP Antonius, Gereja Katolik Santo Antonius Padua, Bidaracina, Jakarta Timur pada Minggu siang (2/9/2018).

Jonatan Cristie yang biasa dipanggil Jojo mengatakan bahwa kemenangan ini adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan. “Berkat talenta yang diberikan oleh Tuhan ini saya bisa menjadi seperti ini (peraih medali emas cabang olahraga bulutangkis ASIAN Games 2018,red)” ungkapnya.

Jojo berbicara kepada para penggemarnya pada hari itu di SDK Santo Antonius bahwa tidak mudah meraih ini, banyak hal yang harus dilewatinya. “Tidak terpikir oleh saya dapat meraih kemenangan seperti ini. Banyak pemain top dunia bertanding. Pada saat pertandingan tak mudah melaluinya, lalu dengan bantuan pertolongan Tuhan dapat menghadapi pertandingan.” ujar pebulutangkis yang pernah sekolah di SDK Santo Antonius, Bidaracina, Jakarta timur tersebut.

Ratusan Fans Jonatan Christie menanti kedatangan idolanya sebelum acara mini talkshow di SD Antonius Jakarta Timur hari Minggu (2/9/2018)

Ratusan Fans Jonatan Christie menanti kedatangan idolanya sebelum acara mini talkshow di SD Antonius Jakarta Timur hari Minggu (2/9/2018)

Marlanti Djaja ibu dari Jojo yang ditemui di sela-sela acara mengucapkan berterima kasih terhadap para penggemar Jojo yang sudah mendukung anaknya dalam bertanding bulutangkis selama ini. “Tanpa dukungan kalian maka Jojo hanya lah atlet biasa. Saya ingin kalian tetap setia mendukung dia setiap pertandingan” pesannya.

Persiapan yang dilakukan olehnya menghadapi ini dilaluinya sejak kecil. “Saya berjuang sejak  kecil untuk bisa berdiri seperti ini disaksikan banyak orang. Saya jam 4 pagi harus bangun untuk latihan saat saya masih SD dan ini mungkin tidak mudah bagi anak seusia saya pada masa itu. Lewat latihan yang tekun dan berdoa, saya dapat meraih semua ini hingga sekarang” ujar Jojo.

Bagi jojo tak mudah melewati ini semua, talenta yang diasah olehnya banyak tantangan yang harus dihadapi. “Kita semua pasti punya talenta. Sebagai orang muda, talenta ini harus diasah oleh kita dan Tuhan akan mendampingi kita, banyak kegagalan yang ditemui saat mengasah talenta kita tapi jangan menyerah. Percayalah kepada Tuhan, Tuhan akan bantu semua ini entah cepat atau lambat” kata pebulutangkis yang tinggal di daerah Jakarta timur itu.

Sejak kecil, pemuda kelahiran Jakarta, 15 September 1997 tersebut memulai kiprahnya di cabang olahraga bulutangkis sejak kelas 6 SD. Rutinitas bangun pagi untuk latihan sudah dilakukan saat masih SD ketika bergabung di pelatnas bulutangkis.

Jonatan Christie saat mini talkshow di SDK Antonius Jakarta Timur pada hari Minggu (2/9/2018)

Jonatan Christie saat mini talkshow di SDK Antonius Jakarta Timur pada hari Minggu (2/9/2018)

Ke depannya, Jojo berharap, benar – benar fokus pertandingan ke depan. “Seperti pesan pelatih saya, di Indonesia, jika kita di atas orang akan datang tapi jika kita di bawah maka orang akan menjauh. Itulah yang harus diketahui, karena kalian akan dilihat orang banyak. Oleh Karena itu, lakukan hal yang positif jangan hal negatif” terangnya.

Berikutnya, pebulutangkis yang pernah meraih emas di ajang ASEAN Games Kuala Lumpur, Malaysia itu berpesan bahwa bagi kalian yang masih muda untuk menggunakan sosial media yang wajar. “Pakailah kata-kata yang membangun, positif bagi semua orang karena ini yang Tuhan mau untuk menjadi panutan orang lain” ujarnya.

(ric)