Taman Kehormatan Belanda Sebuah Pengalaman Masa lampau, Kini, dan Akan Datang.
Surabaya – Belajar pengalaaman sejarah dapat dilakukan dimanapun dan kapan saja dengan efektif dan efisien. Salah satu diantaranya dengan mengunjungi makam Belanda Ereveld Kembang Kuning (Taman kehormatan Belanda) Surabaya, Jawa Timur. Di taman ini ada banyak orang yang meninggal akibat perang di masa pendudukan Jepang dan masa pendudukan Belanda.
Hari Kamis (4/11/2021) di Erevald Kembang Kuning tampak ramai. Hal itu dikarenakan pada hari tersebut ada acara pisah kenal Robbert Van De Rijdt Direktur Taman Kehormatan Belanda buat Indonesia yang lama (Dutch Oorlogsgravenstichting (OGS)) dan penggantinya Eveline De Vink. Acara ini dihadiri oleh teman-teman Indo yang ada di Surabaya dan sekitarnya yang tampak semangat, ramah, dan penuh kebersamaan.
Ditemui usai acara tersebut, Robbert sangat mengapresiasi persahabatan antara kedua bangsa ini di Taman Kehormatan Belanda. Ia berharap, kebersamaan ini dapat mengembang ke arah yang baik. Taman Kehormatan Belanda dicetuskan pada tahun 1946.
Oleh karena itu, Robbert ingin tetap mempertahankan taman kehormatan. “Satu-satunya alasan mempertahankan adanya taman kehormatan ini adalah adanya sejarah perang dunia I dan II yang bisa dititipkan kepada rekan-rekan muda untuk dapat mempelajarinya. Kami tidak mengatakan mereka pahlawan. Akan tetapi, kami mengatakan hal ini adalah hasil dari perang dimana ada warga sipil dan tentara yang meninggalkan dunia dalam perang.” kata Robert.
Sebagai bukti, Robert mengatakan, ada kemajuan sejak masa kepemimpinannya terutama sejak 2013. “Sejak tahun 2013 saya bertugas, ada ribuan orang datang mengunjungi taman kehormatan di Indonesia. Tahun 2019 sebelum pandemi, data statistik menunjukan angka penin,gkatan kurang lebih 16000 orang berkunjung ke Ereveld di Indonesia. Saya berharap kepeminpinan selanjutnya Taman Kehormatan Belanda di Indonesia dapat lebih berkembang dengan baik” terangnya.
Ditemui terpisah, Eveline De Vink selaku Direktur OGS di Indonesia yang baru mengungkapkan kebahagiaannya adanya Taman Kehormatan Belanda dan sangat senang dengan semua yang sudah dilakukan dengan baik oleh Robbert sampai saat ini dan bakal melanjutkan dengan mengadakan perubahan yang meningkat. Eveline menjelaskan, “Perubahan yang sudah dilakukan oleh Robbert dan pendahulu sebelumnya, sudah bagus sebagai taman pengingat bagi generasi selanjutnya,”
Mengenai pengembangan infrastruktur, Eveline akan melakukannya secara berkala dengan tim yang ada di dalamnya. “Mengenai perubahan yang ada, kami akan memperhatikan kondisi tanah di Taman Kehormatan Belanda di Surabaya yang berbeda dengan Taman Kehormatan Belanda di Menteng Pulo, Jakarta. Di Surabaya, setelah tujuh bulan perlu penanganan yang baik akan tanahnya sehingga menjadi datar. Jika di Menteng Pulo jauh berbeda, kondisi tanahnya merah.”
Dari segi fasilitas, Eveline berencana menambah layanan informasi sehingga siapa saja yang datang baik itu pelajar, mahasiswa, orang asing dalam berbagai tur pribadi atau secara berkelompok dapat mengetahui secara lengkap tentang Taman Kehormatan yang buka setiap hari dengan jam kerja tertentu.
Eveline berharap, Taman Kehormatan ini dapat terus dijaga dan dilestarikan sehingga dapat dikenang oleh orang-orang Belanda serta yang datang mengunjunginya baik itu generasi ketiga dan keempat menampilkan pesan pengingat bahwa perang itu tidak baik sehingga sejauh mungkin perang dapat dihindari untuk keberlangsungan dan kebersamaan antar umat manusia di muka bumi ini.
Sementara itu, Edy Samson selaku sejarahwan Kota Surabaya yang hadir pada acara pisah kenal itu mengatakan bahwa pisah kenal dari Direktur ini sangat baik dan dapat memberikan semangat baru dari peningkatan hubungan bilateral kedua negara antara Indonesia dan Belanda khususnya Pemkot Surabaya.
“Dengan adanya pisah kenal ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara Indonesia Belanda juga dengan rekan-rekan de Indo Club. Saya berharap, kepengurusan yang baru dapat bekerjasama terus – menerus dengan Pemerintah Kota Surabaya” ungkap Edy kepada Kabaremansipasi News usai acara.
(pet)