Penampilan Siswa SMA Dapena 1 Surabaya dengan semarak dalam rangka Hari Pahlawan 2021

Surabaya – Kekuatan gotong royong dan kebersamaan dalam perjuangan tetap dilestarikan oleh semua anak bangsa. Hal ini dapat dilihat dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021 yang dilakukan oleh rekan-rekan SMA Dapena 1 Surabaya.

Puluhan siswa dan siswi datang bersama dengan pakaian TNI, Polisi, dan pejuang. Ada yang memakai pakaian adat jawa, dokter, dan memakaikan pita merah putih yang melekat di kepala mereka. Semuanya beraneka macam dan mempunyai semangat kebersamaan yakni Pahlawanku Inspirasiku dimana semua semangat dan asa demi Indonesia raya.

Siswa siswi SMA Dapena 1 Surabaya kelas X – XII menampilkan beragam pertunjukan digelar secara totalitaDra. Jacqueline Willemien Pattiselanno MTh selaku Kepala Sekolah SMA Dapena 1 Surabaya mengatakan bahwa kegiatan ini dapat menyemangati siswa siswi untuk bergiat dalam dan memberikan arti hari Pahlawan.

“Dengan kegiatan ini dapat mengisi perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu kita, tentu dengan semangat ini anak-anak dapat mengisi kemerdekaan dengan belajar dengan giat dan rajin untuk dapat meraih keinginan, cita-cita yang diinginkan,” jelas Jacqueline.

Acara tabur bunga peringati hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan pada hari Rabu 10 November 2021

Sementara itu, untuk mengenang jasa para pahlawan, Walikota Surabaya beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan anggota legislatif mengadakan upacara di Taman Makam Pahlawan, Jalan Kusumabangsa, Surabaya, Jawa Timur pada hari Rabu (10/11/2021).

Suasana Upacara Bendera memperingati hari pahlawan di Taman Makam Pahlawan Surabaya pada hari Rabu 10 November 2021

Eri Cahyadi beserta beberapa pejabat teras pemerintah kota Surabaya melakukan peletakan karangan bunga di monumen taman makam pahlawan, disertai dengan tabur bunga di pusara para pahlawan, yang diikuti oleh seluruh pejabat diSurabaya, maupun pimpinan instansi militer dan sipil kesamping

Acara yang berlangsung dengan sederhana namun hikmat ini menorehkan kesan yang mendalam apresiasi generasi muda terhadap jasa para pahlawan yang telah gugur untuk menegakkan kedaulatan NKRI lewat pertempuran dahsyat di kota Surabaya, khususnya sekitar wilayah jembatan merah, kantor Goevenor hindia belanda masa itu, dan menjadi monumen tepat di depan gubernur sekarang yang dikenal dengan Tugu Pahlawan.

Ketika dihubungi oleh Kabaremansipasi News melalui telepon seluler usai acara di SMA Dapena 1 Surabaya, mengenai hari pahlawan ini, Sejarahwan Surabaya Edy Samson berpendapat, generasi muda memiliki masa depan dan tantangan lebih berat lagi. Bung Karno pernah mengatakan Wie De Jeugd Heeft, Heeft De Toekomst yang artinya siapa memiliki generasi akan memiliki masa depan juga.

Edy Samson bercerita juga tentang perjuangan pahlawan di Surabaya, pada bulan September 1945 Edy bersama orang tua saya sebagai pengungsi Indo Peranakan Belanda menghindari para pemuda yang sedang kacau demo dengan senjata apa adanya (bambu runcing,klewang,clurit dan pentungan). Pria yang lahir pada bulan april 1934 tersebut menambahkan, waktu itu saya mengungsi di gedung Loge de Vriendschap yang dipakai oleh International Red Cross (Inter Cross) sebagai Camp penampungan di jalan Tunjungan (sekarang gedung BPN yang dipinjam pakai dari pemilik NV PT Versluis Sbaya).

Edy Samson mengucapkan, di tempat itulah korban pertama yaitu Tuan Mr.Willem Ploegman dibantai dengan klewang saat menyeberang jalan hendak ke Hoteru Yamato (ex Oranje Hotel) kini Hotel Majapahit Tunjungan. “Setelah itu, dibawa kembali oleh para intenieran ke Gedung Loge untuk diberikan pertolongan, tapi karena kehabisan banyak darah maka Mr. Willem Ploegman meninggal dan dimakamkan di Kembang Kuning Blok B-26 (Victor Willem,Charles Ploegman.Lahir Tegal 25 Februari 1893)”terangnya.

Lanjutnya, situasi kondisi pada masa itu ada ultimatum dari pihak Inggris untuk menyerahkan diri tidak dihiraukan maka Surabaya dibom dari udara dan laut. Namun, pemuda Surabaya melawan pasukan Inggris Gurkha hingga banyak korban berjatuhan.

(pet)