Para panitia dan pengurus Forum Pemuda NTT di hadapan 540 anak-anak panti asuhan pada acara halalbihalal Forum Pemuda NTT seJabodetabek

Jakarta – Semangat toleransi keagamaan harus terus dipertahankan terus menerus. Semangat inilah yang harus dijaga dalam bingkai Pancasila. Pada halalbihalal Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) se-Jabodetabek yang digelar di Gelanggang Remaja Kecamatan Matraman, DKI Jakarta hari Kamis (26/5/2022) menekankan semangat tersebut melalui aksi sosial bersama 540 anak-anak dari panti asuhan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (tengah) berfoto bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, CEO Diesel One Group Dicky Johanes, ketua Forum Pemuda NTT Yohanes Adi (paling krii), para undangan, panitia beserta pengurus Forum Pemuda NTT

Kegiatan yang menjadi tradisi warga Indonesia usai Idul Fitri ini diadakan untuk mempererat, merawat, menjunjung tinggi kebersamaan dan nilai toleransi antar agama maupun suku. Dengan mengusung tema “Mewujudkan Indonesia yang Inklusif dan Berkelanjutan”, acara yang didukung oleh Yayasan Diesel Utama Solidaritas di bawah naungan Diesel One Solidarity ini membawa harapan agar lebih banyak masyarakat Indonesia yang menerima perbedaan.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi memberikan sambutan pada acara halalbihalal Forum Pemuda NTT seJabodetabek

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi yang hadir pada acara tersebut mengatakan, halalbihalal sangat mutlak bagi manusia tidak membedakan suku, agama apapun. Oleh karena itu, halalbihalal berada di tengah-tengah dalam meredam nafsu amarah.

Josef Nae Soi juga berpesan, “jadilah 100% warga Jabodetabek, 100% Indonesia 100% umat Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu karena bangsa ini butuh keterlibatan semua pihak merawat persatuan bangsa”. Bersikaplah dengan penuh toleransi ketika mengenal agama lain.

Dia berharap, kegiatan tersebut menjadi momentum menguatkan persatuan dan menjadikan perbedaan sebagai warna dari Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Josef, persaudaraan dan indahnya toleransi ada di NTT. Meski berbeda agama, suku dan ras, namun masyarakat NTT tetap hidup berdampingan sebagai saudara.

Gregorius Upi Dheo, SH sebagai ketua panitia Halalbihal Forum Pemuda NTT menegaskan, acara ini sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. “walaupun 90% panitianya Katolik dan Kristen, kami mengadakan bentuk nyata toleransi dengan acara halalbihalal dan membagikan sumbangan kepada adik-adik panti asuhan dari agama Islam.

“Kami ingin mewujudkan membangun kebhinekaan, cinta damai, dan persatuan dengan agama apapun. Bagi generasi muda, tetap hargailah sebuah perbedaan dalam bentuk toleransi. Karena perbedaan itu indah” pesan Greg, panggilan dari Gregorius Upi Dheo.

Habib Zein Assegaf yang dikenal dengan Habib “Kribo” turut hadir pada acara halalbihalal Forum Pemuda NTT se Jabodetabek

Habib Zein Assegaf alias Habib “Kribo” yang turut hadir dalam acara ini mengaku takjub dengan acara ini. “Acaranya begitu bagus dan menjunjung tinggi toleransi dengan adanya halalbihalal. Bagi saya ini adalah anugerah luar biasa buat Indonesia karena mempunyai warga NTT yang mayoritas Kristen dan Katolik memiliki rasa persaudaraan tanpa melihat suku, agama. Saya harap semoga warga daerah lain dapat mencontoh konsep acara ini” kata Habib “Kribo” yang ditemui di sela-sela acara.

Habib Zein Assegaf menambahkan, masa depan toleransi di Indonesia begitu menjanjikan biarpun ada perbedaan-perbedaan tapi jadikanlah persaudaraan.

(ric/red)