Peringati Akhir Perang Asia Pasifik 1945, Ereveld Kembang Kuning Surabaya Gelar Acara Mengheningkan Cipta Kepada Pejuang
Surabaya – 15 Agustus 1945 adalah masa berakhirnya perang dunia ke 2 di Asia Pasifik. Oleh karena itu, pada tanggal 15 Agustus 2024 diperingati sebagai masa berakhirnya perang dunia ke 2 di Asia Pasifik. Peringatan ini dilaksanakan di ereveld (Taman Kehormatan Belanda), kembang kuning, Surabaya melalui acara upacara yang dilakukan secara serentak di seluruh dunia.
Perlu diketahui pula, peristiwa tersebut juga sebagai tanda menyerahnya Jepang kepada sekutu setelah dua kota besar Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom Atom pada tanggal 8 dan 9 Agustus 1945. Alhasil Kaisar Hirohito menyerah secara langsung kepada sekutu setelah peristiwa tersebut.
Peringatan tersebut dihadiri oleh Konsul Jendral Amerika di Surabaya Christopher R Green, Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Surabaya Lily Jessica Tjokrosetio, dan beberapa perwakilan dari keluarga Australia dan sahabat serta teman – teman dari para pejuang pada masa itu.
Dalam acara hari ini disampaikan beberapa pesan perdamaian yakni agar ke depannya, perang dapat dihindarkan karena perang tidak dapat menghasilkan apa-apa dan terus menerus diadakan perdamaian disepanjang lintasan masa hingga saat ini.
Christopher Green mengatakan, mengingat peristiwa ini memiliki arti yang sangat dalam untuk direfleksikan dan diingat bahwa perang itu sangat tidak menyenangkan dan menyakitkan bagi semua orang. Ini adalah pembuktian bahwa perang harus dihindari.
“Peristiwa itu penting bagi saya juga pemerintahan Amerika. Bagi generasi selanjutnya antara Amerika dan Indonesia, kita perluu mengingat akan kejadian perang ini untuk ke depannya ” kata Green ketika ditemui oleh Kabaremansipasi News usai acara ini.
Senada dengan Green, Lily Jessica Tjokrosetio, konsulat kehormatan Belanda mengucapkan bahwa acara ini adalah acara yang sangat spesial dan peserta dari upacara semakin banyak dan ketertarikan akan sejarah.
“Saya rasa ini adalah acara yang sangat penting. Banyak orang dari berbagai macam generasi dan dari mancanegara datang secara spesial untuk mengingat akan kejadian perang di Asia Pasifik dan juga ada keluarga dari Australia yang melihat kematian saudara mereka yang meninggal disini,” kata Lily.
Harapannya, acara ini dapat memberikan kekuatan dalam menumbuhkan semangat pemahaman bersama akan perang dan ke depan banyak orang terutama generasi Z dapat datang mengingat akan perang itu. .
Acara ini berlangsung dengan hikmat dalam proses mengheningkan cipta selama 2 menit dan disertai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Belanda dengan permainan trompet dari TNI AL Indonesia.
(pet/red)