Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo Ditahbiskan Menjadi Uskup Surabaya

Penumpangan Tangan oleh Uskup Penahbis Mgr Piero Pioppo kepada Uskup Surabaya Mgr Agustinus Tri Budi Utomo pada misa Tahbisan Uskup Surabaya . Sumber: Dokumentasi Panitia Tahbisan Uskup Surabaya
Surabaya – Pada hari Rabu ( 22/1/2025 ) umat Katolik yang ada di di wilayah Keuskupan Surabaya berbahagia karena Mgr. (Monsignor) Agustinus Tri Budi Utomo ditahbiskan menjadi Uskup Surabaya. Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo dipilih oleh Tahta Suci Vatikan untuk menjadi Uskup Keuskupan Surabaya setelah sede vacante (tahta kosong) selama hampir 14 bulan sejak meninggalnya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono pada tanggal 10 Agustus 2023.
Acara Perayaan Misa Tahbisan Uskup Surabaya yang diselenggarakan di Gedung Widya Mandala Hall di Kampus Widya Mandala, Pakuwon City, Surabaya pukul 10.00 WIB itu dihadiri umat Katolik dari berbagai wilayah jawa timur sebanyak 2.500. Misa Tahbisan Uskup Surabaya dihadiri oleh 37 Uskup dari seluruh indonesia, dua Uskup Emeritus yaitu Mgr. Nicolaus Adi Seputra sebagai Uskup Emeritus Keuskupan Agung Merauke dan Mgr. Aloysius Sudarso, S.C.J. sebagai Uskup Emeritus Keuskupan Agung Palembang. Para Pastor dari dalam maupun dari luar Keuskupan surabaya, keluarga, para relasi Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, Biarawan – Biarawati berbagai tarekat serta ordo religius, komunitas difabel.
Bertindak sebagai Uskup Penahbis adalah Duta Besar Vatikan (Nuntio) Mgr. Piero Pioppo dan Uskup pendamping Mgr. Pius Riana Prapdi (Uskup Keuskupan Ketapang), Mgr. Prof. Dr. Henricus Pidyarto Gunawan, O. Carm (Uskup Keuskupan Malang). Pada misa tahbisan ini, imam-imam pendamping Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo adalah RD. Antonius Padua Dwi Joko dan RD. Alexius Kurdo Irianto.

Misa Tahbisan Uskup Surabaya Mgr Agustinus Tri Budi Utomo di Graha Widya Mandala Pakuwon Surabaya pada hari Rabu (22/1/2025)
Perayaan Misa ini diawali dengan pengantar pembukaan, doa pembukaan, liturgi sabda, kemudian dilanjutkan dengan 16 ritus utama dalam Misa Tahbisan Uskup yakni ritus memohon kehadiran Roh Kudus. Roh Kuduslah menguduskan hidup Gereja dan yang memilih seorang uskup, maka ritus penahbisan uskup diawali mohon kehadiran Roh Kudus. Lalu, ritus menghantar Calon Uskup. Dua orang imam menghantar uskup yang akan ditahbiskan ke hadapan Uskup Penahbis dan meminta agar calon uskup ditahbiskan. Dilanjutkan, tanggapan Uskup Penahbis dari Mgr Pioppo, pembacaan Bulla atau mandat dari Tahta Suci, Homili / khotbah. Setelah itu, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo mengucapkan janji Uskup. Ada 9 janji Uskup.
Berikutnya dilanjutkan dengan, Litani para Kudus. Uskup baru tiarap sebagai ungkapan kerendahan hati dan kelemahan. Kemudian, Penumpangan Tangan oleh Uskup yang hadir yang dimulai oleh Uskup Penahbis. Di atas kepala Uskup dibentangkan Evangeliarium oleh dua orang imam sampai selesai doa tahbisan. Bentangan Evangeliarium mengungkapkan bahwa pewartaan sabda merupakan bagian integral dari Uskup. Ritus berikutnya, Doa Tahbisan Uskup, Pengurapan, Penyerahan Evangeliarum kepada Uskup baru tertahbis. Hal ini mengungkapkan bahwa Uskup harus mewartakan sabda: Wartakanlah firman dengan sabar dan benar. Dilanjutkan dengan Penyerahan Cincin, Penyerahan Mitra, Penyerahan Tongkat yang menjadi simbol Uskup, Mengantar Uskup tertahbis ke kursi Uskup (katedral) oleh Uskup Pentahbis, Salam Persaudaraan semua Uskup yang hadir: simbol persaudaraan, persatuan dan dukungan.
Dalam homilinya, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo berkata, semoga dalam pelayanan kepemimpinan Bapa Uskup Didik (panggilan dari Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo), keuskupan surabaya semakin bertumbuh dalam kasih dan berjalan bersama visi Paus Fransiskus I, semakin beriman, bersaudara, dan berbelarasa. Menurutnya, semboyan yang dipilih oleh Bapa Uskup Didik merupakan harapan beluau agar umat keuskupan surabaya terus berusaha menanggapi panggilan Tuhan bertumbuh menuju kesempurnaan kasih. Beliau berpesan kepada Bapa Uskup Didik, jangan lupa tetap menjaga kesehatan .
RD.Agustinus Ferdian Dwi Prastiyo selaku juru bicara panitia Tahbisan Keuakupan Surabaya pada kesempatan ini berkata bahwa Uskup Surabaya akan menggembalakan umat Katolik , Pastor, Biarawan-Biarawati di wilayah Keuskupan Surabaya yang mencangkup sejumlah wilayah Jawa Timur serta sebagian wilayah di Jawa Tengah.”Pusatnya Keuskupan Surabaya bertenpat di kota surabaya tepatnya Gereja Katedral Hati Kudus Yesus” terangnya.
Di Jawa Timur, Keuskupan Surabaya diantaranya Kota Surabaya, kabupaten Gresik, kota dan kabupaten Sidoarjo, kabupaten dan kota Mojokerto, kabupaten Jombang, kabupaten Lamongan, kabupaten Bojonegoro, kabupaten Tuban, serta sebagian wilayah di kabupaten Pasuruan. Sedangkan, untuk pelayanan Keuskupan Surabaya mencangkup sebagian wilayah propinsi Jawa Tengah yaitu kabupaten Rembang dan kabupaten Blora.
Maka dengan cakupan wilayah yang luas, Uskup Surabaya menjalankan berbagai pelayanan pastoral dan sosial untuk mendukung kehidupan umat Katolik yang tersebar di berbagai daerah tersebut.
(Jff/red)
Leave a Reply