Mengenal Vesper Agung Dalam Liturgi Gereja Katolik

Penandatangan Dokumen oleh Uskup Surabaya terpilih Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo pada Vesper Agung hari Selasa (21/1/2025) di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya
Surabaya – Untuk mengawali Tahbisan Uskup Surabaya yang baru, Keuskupan Surabaya mengadakan ibadah Vesper Agung di Gereja Hadi Kudus Yesus Katedral Surabaya pada Selasa (21/ 1/2025 ). Sekitar 1200 umat Katolik di wilayah Keuskupan Surabaya hadir pada ibadah tersebut. Apa itu Vesper Agung dalam liturgi Gereja Katolik? Bahkan saat tahbisan Uskup Labuan Bajo, Uskup Agung Ende yang lalu ada Vesper Agung.
RD Ferdian Dwi Prastyo sebagai juru bicara panitia Tahbisan Uskup Surabaya menjelaskan, “vesper” berasal dari bahasa Latin yang berarti petang. Vesper Agung, lanjutnya, doa atau ibadat sore meriah dalam tradisi umat Katolik bukan suatu misa. Ibadat ini menandai awal perayaan dengan doa dan refleksi. Ini adalah waktu bagi komunitas untuk berkumpul dalam doa, memohon berkat Tuhan atas Uskup baru. “Umat dapat memaknai ibadat ini sebagai persiapan spiritual yang baik sebelum tahbisan,” ungkapnya.
Vesper Agung ini yang diikuti oleh berbagai unsur di dalam Gereja antara lain para uskup dari berbagai keuskupan, imam, biarawan-biarawati, dan umat Katolik wilayah Keuskupan setempat. Vesper Agung yang dirayakan sebagai ibadat yang meriah dengan melibatkan koor yang megah, tata musik liturgi yang indah, dan tata perayaan yang mengikuti Liturgi resmi Gereja Katolik.
Pada kesempatan ini juga, ada pemberkatan Insignia (tanda-tanda lahiriah Uskup) busana Uskup, benda-benda liturgi Uskup nantinya akan digunakan (Busana dan benda benda Liturgi) yang digunakan oleh Uskup dalam menjalankan tugas menggembalakan umat Katolik.
Tiga hal penting Vesper Agung dalam rangkaian Tahbisan Uskup:
- Pengakuan Iman. Sebagai guru iman utama di keuskupan, seorang Uskup yang akan ditahbiskan dipanggil untuk mengakui kebenaran iman yang diajarkan Gereja. Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo akan menyatakan pengakuan iman (Credo/Aku Percaya) secara publik.
- Sumpah kesetiaan terhadap Tahta Suci. Seorang Uskup yang akan ditahbiskan menyatakan sumpah kesetiaan terhadap Tahta Suci, menghormati Paus Gembala Tertinggi, berjanji untuk setia menjalankan tugas apostolik, dan menjaga kesatuan Gereja dan harta iman Gereja.
- Pemberkatan Insignia. Di dalam Vesper Agung dilaksanakan pemberkatan terhadap tanda-tanda lahiriah yang dikenakan Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo sebagai Uskup. Perlengkapan tersebut antara lain:
– Cincin: simbol ikatan kesetiaan dan persatuan dengan Gereja umat Allah sebagai mempelainya.
– Mitra/mahkota: lambang kesucian yang bersinar
– Tongkat: ungkapan otoritas dan perlindungan pada domba-domba yang digembalakan
– Salib pectoral (kalung salib besar di dada): lambang Kristus sebagai pusat pelayanan, pengorbanan, dan kasih
Sesudah pengakuan iman dan pengucapan sumpah di atas kitab suci kesetiaan terhadap Tahta Suci, dilanjutkan dilakukan dengan penandatanganan dokumen disahkannya Uskup oleh Uskup Surabaya Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, selebran utama Uskup Keuskupan Purwokerto Christophorus Tri Harsono, Uskup yang menjadi selebran dalam Ibadat Vesper Agung Mgr. Pius Riana Prapdi (Uskup Ketapang), Mgr. Prof. Dr. Hendricus Pidyarto Guanawan O. Carm (Uskup Malang), Nuncio Duta Besar Vatikan Mgr. Piero Pioppo.
(Jff/ric)
Leave a Reply