Uskup Surabaya Mgr Agustinus Tri Budi Utomo memerciki daun palma yang dipegang oleh umat pada misa Minggu Palma di Gereja Katolik Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya pkl 10.30 WIB. Foto dari Komunikasi Sosial Gereja Katolik Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya

Surabaya – Umat Katolik di seluruh dunia bersiap menyambut puncak perayaan iman mereka pada pekan suci atau minggu suci dimana waktu yang penting untuk berkumpul mengenang dan berpartisipasi dalam sengsara Yesus Kristus. Pekan Suci dalam ajaran Gereja Katolik, yakni satu pekan sejak dimulainya dengan Minggu Palma (Minggu Sengsara) pada 13 April 2025. Misa Minggu Palma lalu pkl 10.30 di Katedral Hati Kudus Yesus dipimpin oleh Uskup Surabaya Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo didampingi oleh Pastor RD. Canisius Edi Laksito.

Proses Perarakan Masuk Uskup Surabaya Mgr Agustinus Tri Budi Utomo bersama Pastor dan misdinar pada misa Minggu Palma di Katedral Hati Kudus Yesus. Foto: Komunikasi Sosial Katedral Hati Kudus Yesus

Minggu Palma yang juga disebut sebagai Minggu Sengsara memperingati peristiwa kedatangan Yesus ke Yerusalem yang dirayakan dengan kegembiraan. Menurut Injil, Yesus memasuki Yerusalem dengan menunggang keledai, lalu orang-orang mengelu-elukan-Nya sembari melambai-lambaikan daun palma sebagai tanda penghormatan dan kekaguman. Maka, kini umat pun membawa daun-daun palma dari rumah, untuk kemudian diberkati oleh romo dalam Misa Minggu Palma.

Pesan yang dapat direnungkan oleh umat Katolik pada Minggu Palma, kata Mgr Agustinus Tri Budi Utomo dalam khotbahnya pada misa itu, Minggu Palma bukan sekadar momen sukacita, melainkan juga ajakan untuk merenungkan makna penderitaan dan pertobatan.

Mgr. Didik, sapaan dari Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo juga menjelaskan bahwa tentang realitas hidup yang tidak selalu dipenuhi kesenangan. Ia mengingatkan, kebahagiaan tanpa penderitaan adalah ilusi. “Ada saat di mana kita harus memandu salib kehidupan. Meskipun kita berdoa dan meminta supaya hidup selalu bahagia,” tegasnya.

(jff/ric)