Para imam Keuskupan Surabaya memperbaharui janji imamat pada misa Krisma hari Selasa 15 April 2025 di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya

Surabaya – Menjelang perayaan Paskah, Keuskupan – Keuskupan di Indonesia mengadakan misa krisma sekaligus memperbaharui janji imamat para Pastor. Kegiatan ini biasanya diadakan sebelum misa Kamis Putih. Salah satunya yang diadakan oleh Keuskupan Surabaya pada hari Selasa (15/4/2025) pukul 17.00 WIB di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya. Misa krisma dipimpin langsung oleh Uskup Surabaya Mgr Agustinus Tri Budi Utomo.

Dalam tradisi Katolik, misa krisma dilakukan untuk memberkati minyak yang akan digunakan sepanjang tahun pada sakramen yang ada di Gereja Katolik seperti Sakramen Pembaptisan, Sakramen Penguatan (Krisma), dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Setiap kali Minyak Suci digunakan dalam kegiatan di keuskupan, pelayanan Uskup yang menguduskannya hadir secara simbolis.

Misa Krisma, menjadi peristiwa penting dalam kehidupan liturgis umat Katolik dan seluruh para imam di Keuskupan yang hadir sebagai lambang kesatuan dan memperkuat Kembali hubungan dengan Tuhan. Dalam Misa Krisma, para imam juga memperbarui janji imamat untuk setia dalam pelayanan sebagai saksi Kristus. Selain itu, perayaan ini mengingatkan umat akan peran penting Roh Kudus dalam kehidupan iman mereka.

Dalam khotbahnya, Mgr. Agustinus mengatakan, hari ini sebagai hari yang paling istimewa bagi para imam untuk menyadari jati diri sebagai gembala. Ketika ditahbiskan menjadi imam, ada gelora api cinta api yang menyala menjadi kekuatan yang berkobar, kobaran api ini lama lama akan tergerus dalam keseharian para imam ketika berjumpa dengan kepahitan-kepahitan.

Uskup yang hobi melukis tersebut menambahkan, jika imamat tidak diperbaharui, kecerahan imamat mudah memudar, jiwa yang rapuh, dapat hanyut, tidak berbuah. “ada 3 kata, kedekatan, (kedekatan dalam perjumpaan dengan roh kudus, Tuhan Yesus, Bapa Uskup, rekan imam, umat termasuk umat yang kurang mampu), bahasa kasih, kelembutan sikap yang dibutuhkan dalam pelayanan sebagai imam.”

Mgr Agustinus menyarankan para imam untuk terbuka dengan rekan imam lainnya bila menghadapi masalah. Bahkan, Uskup Surabaya menyediakan ruang tamu di rumah Keuskupan Surabaya bagi para imam yang ingin curhat dengan Uskup.

(jff/ric)