Pemberian cenderamata ke salah satu peserta APEKSI 2025Pemberian cenderamata ke salah satu peserta APEKSI 2025

Surabaya – APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) mengadakan Pawai Budaya dalam rangka Musyawarah Nasional (MUNAS) ke VII di Surabaya pada Jumat (9/5/2025). Acara yang berlangsung pukul 18.00 – 22.00 WIB tersebut diikuti oleh seluruh walikota se Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan,Kepemudaan dan Olah raga (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah berkata bahwa Pawai Budaya MUNAS VII APEKSI mengambil tema ” Light Culture Paradise.” Maka semua para Walikota anggota APEKSI dan pasangannya memakai baju adat sesuai daerahnya dan kebudayaan masing-masing kota dengan melintasi rute jalan Tunjungan sampai Balai Pemuda Surabaya.

Dalam pembukaan Munas ke VII Walikota Surabaya Eri Cahyadi berkata, “MUNAS ini adalah waktunya seluruh kota bersatu, menjalankan apa yang akan menjadi prioritas. Kita akan menjadi satu kekuatan yang besar, mendukung dan menjalankan program Presiden serta meminta arahan bagaimana program Presiden bisa berjalankan di kotanya masing- masing”.

Menurutnya, saya merasakan kekuatan kekeluargaan dari APEKSI.Maka hal ini sangat terlihat ketika saya menerima kedatangan para pemimpin daerah di depan. Kita bisa saling bertukar cenderamata.

Beliau menambahkan, semangat kekeluargaan APEKSI yang dibangun tidak membedakan kota berdasarkan luas wilayah, prestasi maupun kekurangan. Baginya, keberhasilan dari organisasi ini diukur seberapa kuat sinergi antar kota dalam membangun negeri dalam mendukung program prioriotas Presiden RI Prabowo Subianto.

Lanjutnya, pentingnya sinergi antar daerah memperkuat pendidikan dan ekonomi rakyat serta mendorong seluruh kota membangun sekolah rakyat, meskipun menghadapi keterbatasan lahan agar sejalan dengan visi nasional. Maka untuk Surabaya menargetkan pendirian Koperasi Merah Putih di 153 kelurahan mulai juli 2025.Program tersebut akan menjadi jembatan antara kota sebagai konsumen dan desa sebagai produsen dengan kolaborasi antar daerah seperti Mojokerto dan Blitar.

Para peserta MUNAS VII APEKSI pada Gala Dinner MUNAS VII APEKSI 2025 di Surabaya

Ketua Dewan APEKSI periode 2025-2030 itu mengajak para kepala daerah tetap berjalan dalam visi pembangunan kota selaras dengan pembangunan pemerintah pusat. Sinergi antara pusat dan daerah menjadi kunci akselerasi program strategis nasional. “Kolaborasi yang sangat kuat antar kota dapat memperkuat pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung kebijakan Nasional. Ketika kelebihan dari tiap-tiap kota disatukan, maka tidak ada lagi kota membuat sesuatu baru kemudian sudah diciptakan kota lain. Sehingga ÀPBD kota bisa digunakan untuk kemiskinan, menyelesaikan stunting apa yang telah di arahkan oleh Presiden.”katanya.

Pada malam harinya, diselenggarakan Gala Dinner bersama pengurus dan anggota APEKSI serta Pemerintah Kota (PEMKOT) Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya. Turut hadir pula Eri Cahyadi Walikota Surabaya dan Ketua TP-PKK Surabaya Rini Indriyani, Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto serta Direktur Eksekutif APEKSI Alwis Rustam.

Malam Gala Dinner MUNAS VII APEKSI 2025 dimeriahkan oleh berbagai macam seni tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Eri Cahyadi berkata bahwa penampilan seni tersebut merupakan simbol bahwa APEKSI adalah wadah kebersamaan bukan sebuah kompetisi. “Dalam penampilan seni dari semua kota tersebut menunjukan bahwa APEKSI bukan ada satu kota yang paling maju, bukan suatu kota yang paling bisa menjadi contoh, tapi semua akan bisa maju dan memjadi contoh bersama” katanya.

Kemeriahan Gala Dinner semakin terasa dengan penampilan grup musik asal kota surabaya Klantink. Di acara penutup menampilkan Diva Indonesia Krisdayanti yang menyanyikan lagu-lagu populer bahkan turun panggung untuk menyapa para kepala daerah sehinnga menciptakan interaksi yang hangat dan meriah.

(jff/red)